BANDA ACEH – Penanews.co.id — Memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, alumni Ikasmantig Banda Aceh menyelenggarakan reuni mini di Banda Aceh, Ahad (17/08/2025)
Salah seorang Alumni SMA Negeri 3 Banda Aceh, Immi, kepada penanews.co.id menyebutkan, memilah sampah dari sumbernya adalah kegiatan menyenangkan dan menjadi edukasi untuk segenap lapisan masyarakat.
Kelompok Reuni Ikasmantig
“Semoga bisa menjadi edukasi bagi masyarakat, dlm setiap even, perlu reduce sampah plastik,”sebut Immi dengan semangatnya.
Pada pertemuan itu yang alumni SMAN 3 dari berbagai angkatan lulusan yang menyebutkan “reuni mini” dalam rangka semarak HUT ke 80 RI, menjadi kegiatan membantu pemerintah, shg mengurangi sampah yg diangkut ke TPA.
Sampah yang telah dipilah bernilai ekonomis
“Coba kita bayangkan, 300 ton per hari dibawa ke TPA, apa jadi nya kalau tidak dipilah dan setelah itu bisa dijual menurut jenis sampah,”sebut Immi.
Air putih utk narsum, juga disediakan tanpa botol plastik
Sampah yang telah terpilah itu, khusus sampah reuni mini alumni SMANTIG, ditimbang di BSU (Bank Sampah USK).
“Semua peserta yang hadir sudah kita ingatkan utk membuat tumbler, karena disediakan air isi ulang di dlm galon,”imbuhnya.
Sampah yang sudah dipilah oleh Alumni Ikasmantig Banda Aceh
Pada kegiatan itu, peserta “reuni mini” Ikasmantig, menyediakan gelas minum bukan dari plastik, termasuk gelas minum untuk nara sumber diskusi.
“Kita berharap, di setiap kegiatan keramaian, atau pertemuan, masyarakat alat memilah sampah dan bisa menjualnya kepada bank sampah yang ada di kota ini,”pungkas Immi Alumni SMAN 3 Banda Aceh tahun 1988.
Jumlah sampah pada saat reuni IKASMANTIG (17/08/2025)
Wadah Kelapa muda 17,21 kg
Dupleks = 0,49 kg
A3 = 0,21 kg
Kresek = 0,12 kg
Residu = 1,52 kg
Mika putih = 0,8 + 0,34 kg
Pipet = 0,02 kg
Air jus = 0,33