BANDA ACEH — Penanews.co.id — Seorang pria berusia 25 tahun tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden penembakan yang terjadi di dekat sebuah masjid di kota Orebro, Swedia selatan, pada Jumat siang. Kejadian ini berlangsung sesaat setelah berakhirnya salat Jumat (15/08/2025) di masjid yang terletak di kawasan Boglundsängen.
Menurut laporan kepolisian, suara tembakan terdengar ketika para jemaah meninggalkan masjid. Pihak berwenang menerima laporan penembakan sekitar pukul 13.45 waktu setempat. Dua orang dilaporkan terluka dalam kejadian tersebut, dan salah satunya meninggal dunia pada pukul 17.30.
Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan awal terkait kasus tersebut, dengan dugaan mencakup tindak pembunuhan, percobaan pembunuhan, serta pelanggaran hukum senjata yang diperparah. Mereka meyakini insiden ini berkaitan dengan aktivitas jaringan kriminal dan sedang diperlakukan sebagai bagian dari konflik antar geng.
“Pelaku masih bebas. Kami sepenuhnya memburu pelaku sekarang,” kata juru bicara kepolisian Anders Dahlman kepada wartawan, dikutip Antara Sabtu (16/08/2025)
Ia menambahkan bahwa penyelidikan melibatkan wawancara saksi dan pengumpulan informasi intelijen secara menyeluruh.
Pihak pengurus masjid menegaskan bahwa tempat ibadah mereka bukan sasaran dari penembakan tersebut. Dalam pernyataan resmi, mereka mengimbau jemaah untuk tetap berada di rumah sementara penyelidikan berlangsung.
Presiden Federasi Islam Swedia, Tahir Akan, juga menyampaikan bahwa insiden ini tidak bermotif rasial dan tidak ditujukan kepada masjid maupun komunitas Muslim.
Ia menjelaskan bahwa pelaku memiliki konflik pribadi dengan dua korban dan menembak mereka saat mereka meninggalkan masjid setelah salat Jumat.
“Seperti yang direncanakan sebelumnya, penyerang menembak dan melukai dua orang yang berselisih dengannya. Karena ada seorang dokter di antara jemaat, intervensi pertama dilakukan di tempat. Saya diberitahu bahwa salah satu yang terluka dalam kondisi serius, sementara yang lain mengalami cedera ringan,” kata Akan pada hari itu, sebelum polisi mengonfirmasi satu telah meninggal.
Area masjid masih tetap ditutup, dengan beberapa unit penyelamatan, petugas polisi, dan ambulan yang dikerahkan.
Pihak berwenang telah mendesak masyarakat untuk menghindari wilayah sekitar dan mematuhi penghalang jalan.