Mantan Petinggi Jamah Islamiah Temui Ketum PBNU, Eks Amir JI ungkap Ini Keinginannya

banner 120x600

JAKARTA – Penanews.co.id — Sejumlah mantan petinggi Jamaah Islamiah (JI) melakukan kunjungan ke Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Nomor 164, Jakarta Pusat, Jumat (25/7/25). Mereka disambut hangat oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Eks Amir Jamaah Islamiah, Parawijayanto menegaskan, salah satu fokus utama yang dibawa dalam pertemuan ini adalah keinginan untuk memperdalam nilai-nilai Islam wasathiyah atau Islam moderat.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Mereka melihat NU sebagai organisasi yang lebih berpengalaman dalam menerapkan prinsip-prinsip Islam moderat di Indonesia.

Mengutip NU Online, Parawijayanto menjelaskan bahwa pesantren-pesantren yang dahulu terafiliasi dengan JI kini sedang menjalani proses transformasi ideologi. Mereka berusaha meninggalkan pandangan tathorruf (ekstrem) dan beralih kepada pendekatan wasathiyah (moderat) yang lebih inklusif.

“JI di masa lalu banyak pondok pesantren yang terafiliasi dengan JI, lantaran kami dalam proses transformasi ideologinya mulai dari tathorruf menjadi wasathiyyah sementara NU lebih dahulu dan lebih berpengalaman masalah wasathiyyah ini atau moderat, tutur Purwanto

“Maka kami berharap pondok-pondok kami pun ke depannya menyelesaikan proses transformasi ideologi ini dari tathorruf menjadi wasathiyyah dan kami ingin menimba ilmu, bekerja sama dengan pondok-pondok di NU,” tambahnya.

Parawijayanto mengungkapkan, pertemuan ini adalah bagian dari usaha membangun kembali tali silaturahim dan menyatakan secara terbuka niat mereka untuk kembali ke pangkuan NKRI.

“Alhamdulillah kami ke sini menyambung silaturahim pasca pembubaran JI dan kita mau kembali kepada NKRI dan ini bagian daripada proses awal untuk reintegrasi,” kata Parawijayanto di hadapan Gus Yahya.

Ia menambahkan, kunjungan ini menjadi langkah awal penting bagi para eks anggota JI dalam proses reintegrasi ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pasca dibubarkannya organisasi JI.

Di samping itu, lanjutnya, Parawijayanto menegaskan komitmen untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan aktif berkontribusi dalam pembangunan nasional.

Ia menekankan keseriusan kelompoknya dalam membangun kerja sama yang baik dengan NU, serta harapan agar pintu dialog dan kolaborasi dibuka selebar-lebarnya.

“Jadi kami membuktikan bahwa kami serius dan berharap ada kerja sama yang baik dan ada pintu yang terbuka luas untuk kami bisa bekerja sama sehingga kita ke depannya bisa kontribusi ikut membangun bangsa, ikut membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya tampak didampingi oleh para Ketua PBNU, yakni Amin Said Husni, Ahmad Suaedy, dan Najib Azca. Adapun jumlah rombongan eks JI yang hadir diperkirakan sekitar empat orang.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *