Aceh Harus Berdiri di atas Kaki Sendiri, Wali Kota Dukung Penuh upaya Hidupkan Pelayaran Lhokseumawe–Penang

banner 120x600

LHOKSEUMAWE — Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, SH MH, menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana pengoperasian rute pelayaran langsung Lhokseumawe–Penang dalam kegiatan Coffee Morning yang digelar oleh Kantor Bea dan Cukai Lhokseumawe, Kamis (17/07/2025).

Ia menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan peluang besar bagi kemajuan ekonomi Aceh dan membutuhkan sinergi lintas sektor untuk dapat berjalan secara berkelanjutan.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

“Ini peluang besar, tapi tidak bisa dijalankan setengah-setengah. Kita butuh kajian yang luar biasa dan keterlibatan semua pihak mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat,” ujar Sayuti dalam kegiatan tersebut.

Wali Kota mengungkapkan bahwa saat ini terdapat tiga dermaga di wilayah Lhokseumawe dan Aceh Utara yang dapat dimaksimalkan untuk mendukung rute pelayaran internasional tersebut.

Ia juga menyinggung pengalaman Pemerintah Aceh dalam pelayaran serupa di Langsa pada tahun 2014, yang gagal beroperasi dalam jangka panjang karena kurangnya persiapan dan dukungan berkelanjutan. “Pengalaman itu harus jadi pelajaran. Kita tidak ingin rute ini hanya bertahan sebentar, lalu hilang begitu saja,” tegasnya.

Sayuti menyoroti pentingnya mengurangi ketergantungan Aceh terhadap Pelabuhan Belawan di Medan. Menurutnya, rute Lhokseumawe–Penang dapat menjadi pintu gerbang logistik yang mandiri dan strategis bagi provinsi Aceh.

“Sudah saatnya kita cabut ketergantungan itu. Aceh harus berdiri di atas kakinya sendiri,” tambah Sayuti. Ia juga mendukung penggunaan kapal jenis Ro-Ro untuk mendukung kelancaran rute pelayaran ini, sembari menyambut baik pernyataan dari Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Muallem), yang sebelumnya menyatakan harapannya agar kendaraan dapat keluar-masuk Aceh lebih mudah melalui pelabuhan ini.

Wali Kota turut mengajak komunitas pengusaha dan pemilik pabrik untuk berkontribusi aktif dalam mendukung proyek ini. “Saya yakin semua pihak beriktikad baik untuk kemajuan Aceh ke depan,” imbuhnya.

Dalam forum tersebut, Sayuti juga menekankan pentingnya peran Lhokseumawe dan Aceh Utara yang kini ditetapkan sebagai lokasi Onshore Receiving Facility (ORF), sebagai bagian dari infrastruktur penunjang pelayaran.

Ia berharap model pengelolaan seperti yang diterapkan oleh Mubadala Energy dalam industri gas dapat diadaptasi untuk memaksimalkan dampak ekonomi rute pelayaran ini.

“Dengan pembangunan rute ini, kita berharap kawasan ekonomi Lhokseumawe yang telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional oleh Presiden benar-benar bangkit. Dan harapan saya, kekayaan Aceh ini bisa benar-benar dinikmati oleh rakyat Aceh sendiri,” harapnya.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *