Warga Aceh Tinggal di Belgia Prihatin lihat Museum Tsunami Tidak Terawat

banner 120x600

BANDA ACEH – Sejak 2009 beroperasinya Museum Tsunami Aceh, hingga saat ini terkesan tidak terawat bangunan tersebut.

Seorang pengunjung asal Aceh yang sudah 24 tahun berdomisili di Belgia, Zurasni Zainal Abidin, kepada penanews.co.id menyebutkan keprihatinannya karena tidak ada perawatan museum tsunami tersebut.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

“Selaku warga Aceh, saya sedih dan kecewa melihat museum tsunami tersebut tidak terawat,”sebutnya di sela istirahat latihan badminton di Banda Aceh, Rabu (02/07/2025) malam.

Ibu 3 anak yang bersuami warga Belgia ini juga menyebutkan, museum tsunami ini didirikan untuk mengenang musibah paling dahsyat didunia ini, harus dirawat dengan sebenarnya.

Kondisi Tangga Rusak | Foto dok Zurasni Zainal Abidin

“Kita tau dan dunia tau, bahwa peristiwa gempa bumi dan tsunami yang meluluh lantakkan bumi Aceh dan ratusan ribu korban jiwa, secara cepat mendapat respon dan bantuan berbagai negara. Dengan adanya museum ini menjadi pelajaran bagi generasi mendatang, jadi harus ada perawatan terutama dari pemerintah,”jelas Zurasni.

Kondisi Dinding Musium Tsunami Aceh | Foto dok Zurasni Zainal Abidin

Alumni Fakultas Tehnik Universitas Syiah Kuala ini menunjukkan sejumlah foto kerusakan didalam gedung museum tsunami Aceh, mulai dari tangga, dinding dan lainnya.

Kondisi kantor Musium Tsunami Aceh | Foto Zurasni Zainal Abidin

“Petugas menyebutkan tidak boleh membawa atau makan minum ketika berkunjung, tetapi didalamnya mereka berjualan, ada kantin didalam itu, bagaimana pengunjung tidak makan minum didalam gedung museum ?,”cetus Zurasni Zainal Abidin.

“Saya berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah terutama lembaga terkait, sehingga bangunan yang mahal biayanya dan sumber ilmu bagi generasi mendatang tentang gempa bumi dan tsunami, dapat nyaman dikunjungi dan berkesan terutama bagi pengunjung dari berbagai negara, terlebih negara tersebut pernah membantu Aceh pada meusibahbgempa bumi dan tsunami 2004 tersebut,” pungkas wanita asal Langsa ini.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *