BANDA ACEH — Rektor Universitas Muhammadiyah (UNMUHA) Aceh, Aslam Nur menyampaikan, Muhammadiyah pertama kali masuk ke Aceh pada tahun 1927.
Menurut Aslam Nur Muhammadiyah tak hanya di ujung Kawasan Timur Indonesia (KTI), Muhammadiyah juga berperan aktif membantu pemerintah mencerdaskan bangsa di Indonesia Barat, salah satunya di Aceh.
“Sampai sebelum kemerdekaan, Muhammadiyah sudah memiliki delapan Sekolah Rakyat di Aceh,” ungkapnya
Selain sekolah tingkat dasar dan menengah, Muhammadiyah juga mendirikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) di Aceh, salah satunya adalah UNMUHA Aceh yang embrionya sejak tahun 1969.
“Ketika itu ada dua fakultas yang sebagai fakultas tertua di UNMUHA sekarang ini yaitu pertama Fakultas Ilmu Dakwah disingkat dengan FIAT. Dan yang kedua Fakultas Hukum,” ungkap Aslam Nur pada Kamis (19/6) di salah satu acara acara TVRI Aceh lansir Muhammadiyah.or.id.
Namun secara resmi UNMUHA Aceh baru berdiri pada 1991, yang merupakan hasil dari gabungan beberapa fakultas yang telah ada terlebih dahulu. Saat ini UNMUHA Aceh terus berkembang dengan tujuh fakultas dan 22 program studi.
Berbagai institusi pendidikan Muhammadiyah mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai perguruan tinggi itu telah melahirkan lulusan-lulusan yang berkontribusi untuk kemajuan daerah Aceh dan sekitarnya.
Aslam Nur menyebut bahwa komitmen Muhammadiyah membangun bangsa khususnya di Aceh tak hanya dengan membangun masjid semata, tapi lebih dari itu mencerdaskan bangsa melalui institusi-institusi pendidikan.
Tak hanya di bidang pendidikan, Muhammadiyah di Aceh saat ini juga terus memperbanyak fasilitas untuk mendukung kehidupan masyarakat di Aceh, di antaranya di bidang kesehatan dengan mendirikan klinik dan rumah sakit.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, A. Malik Musa mengungkapkan harapan supaya di beberapa Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Aceh untuk mendirikan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang kesehatan.
Bahkan untuk merealisasikan rencana itu, A. Malik Musa telah melakukan kunjungan ke RS Sarkies ‘Aisyiyah dan RS ‘Aisyiyah Kudus. Hal itu dilakukan untuk pemerataan pembangunan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Aceh.
“Kami menyempatkan untuk berkunjung ke Rumah Sakit ’Aisyiyah Kudus Jateng untuk belajar dan mencari pengalaman tentang cara mendirikan rumah sakit,” kata A. Malik Musa.