GoAtjeh, Lhoksukon – Wakil Menteri Pertanian (Wamenyan) RI, Sudaryono mengatakan mengapresiasi komitmen Pupuk Indonesia dalam memenuhi ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani untuk mendukung ketahanan pangan nasional
Hal itu disampaikan Wamentan saat melakukan kunjungan kerja ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Krueng Geukueh, Aceh Utara dalam rangka meninjau persediaan pupuk di perusahaan tersebut, Senin 12 Agustus 2024.
Kedatangan Wamentan RI disambut Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono, Direktur Utama PIM Budi Santoso Syarif, Komisaris Utama Marzuki Daud, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PIM, Eko Setyo Nugroho, Teddy Dirhamsyah, Direktur Pembiayaan PSP.
Kemudian SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, SVP Pemasaran Pupuk Indonesia Iyan Fajri, Sekretaris Perusahaan PIM Maimun dan Kepala Dinas Pertanian Aceh Cut Huzaimah.
Wamentan Sudaryono mengatakan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani jauh lebih baik usai pemerintah memutuskan meningkatkan alokasi subsidi pupuk menjadi 9,55 juta ton dari yang sebelumnya sebesar 4,75 juta ton.
Hal ini diungkapkan Sudaryono usai melakukan kunjungan kerja ke pabrik pupuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawe, Aceh.
”Ketersediaan pupuk insya Allah bisa lebih baik, kalau jumlahnya yang sudah disetujui pemerintah 9,5 juta ton saya kira sudah double dibandingkan sebelumnya, dan itu artinya lebih baik,” ujar Sudaryono.
“Saya sudah cek ke mana-mana, para petani sudah mengatakan lebih baik daripada sebelumnya dari sisi ketersediaan pupuk, hanya memang ada masalah minor satu dua apakah itu distribusi, apakah pengecer dengan distributor yang mungkin tidak cukup uang untuk menebus, mungkin itu yang harus kita perbaiki,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan PT Pupuk Indonesia Wono Budi Tjahyono menyebutkan Pupuk Iskandar Muda sebagai bagian dari PT Pupuk Indonesia (Persero) siap memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi seluruh petani terdaftar di wilayah Sumatera Bagian Utara termasuk Aceh sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah.
”Sebagai BUMN yang menerima mandat sebagai produsen dan distribusi pupuk bersubsidi, tentunya kami siap memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani terdaftar secara nasional, termasuk para petani terdaftar di Sumatera Bagian Utara dan Aceh,” ujar Wono.
Pihaknya juga menyambut baik keputusan pemerintah yang telah meningkatkan volume subsidi pupuk dua kali lipat dari yang semula sebesar 4,75 juta ton menjadi 9,55 juta ton sampai akhir tahun 2024.
Penambahan alokasi subsidi ini ditujukan kepada empat jenis pupuk, yaitu Urea, NPK, NPK Formula Khusus, dan yang terbaru adalah pupuk Organik. Penambahan alokasi terhadap empat jenis pupuk ini ditetapkan sebesar 4.634.626 ton untuk Urea, 4.278.504 ton untuk NPK, 136.870 ton untuk NPK Formula Khusus, dan pupuk Organik sebesar 500.000 ton.
Secara nasional, dikatakan Wono, stok pupuk bersubsidi tercatat sebesar 1.175.353 ton per tanggal 12 Agustus 2024. Rinciannya Urea sebesar 658.337 ton dan NPK sebesar 517.016 ton. Seluruh stok ini bisa dimanfaatkan para petani terdaftar pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).