BANDA ACEH – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh) menyelenggarakan Pelatihan Kader Keamanan Pangan Gampong (Desa. red), Kamis (08/05/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Balai Desa Alue Naga, Kota Banda Aceh, sebagai bagian dari pelaksanaan Program Prioritas Nasional (PRO PN) “Desa Pangan Aman” yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam menjaga keamanan pangan demi mendukung upaya penurunan stunting.
Pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi, yang turut didampingi oleh Ketua Tim Bidang Informasi dan Komunikasi PRO PN BPOM Aceh, Endang Yuliawati, bersama tim yang juga bertindak sebagai narasumber. Turut hadir Penjabat (Pj) Keuchik Desa Alue Naga, Agustami serta 13 orang peserta yang terdiri dari calon kader keamanan pangan dan perangkat desa.
Dalam sambutannya, Yudi Noviandi menegaskan pentingnya peran kader dalam mendampingi komunitas desa dalam penerapan prinsip keamanan pangan.
“Kader akan menjadi perpanjangan tangan BPOM dalam pengawasan keamanan pangan di lingkungan masing-masing, sehingga dapat mencegah potensi penyimpangan dan mengawal pelaksanaan program secara berkelanjutan,” ujarnya.
Yudi juga menjelaskan, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis keamanan pangan, tetapi juga mengasah kemampuan komunikasi dan manajerial para kader. Kader diharapkan mampu mendukung pelaksanaan program pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal yang terintegrasi dengan program penurunan stunting.
Sementara itu, Keuchik Desa Alue Naga, Agustami menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan ini.
“Kami masyarakat, melalui para kader, sangat mengapresiasi inisiatif BPOM Aceh yang telah membekali kami dengan edukasi dan informasi baru. Ke depan, kami berkomitmen menerapkan ilmu yang telah diberikan untuk menjadikan desa lebih sehat, menurunkan angka stunting, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Pelatihan diawali dengan pretest untuk mengukur pengetahuan awal peserta. Selanjutnya, para peserta menerima berbagai materi edukatif, mulai dari pengenalan isu stunting, prinsip keamanan pangan, lima kunci keamanan pangan, hingga literasi terkait obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan post test guna mengevaluasi hasil pembelajaran dan memastikan kompetensi kader telah meningkat.
Melalui kegiatan ini, BPOM Aceh berharap para kader yang telah dilatih dapat menjadi agen perubahan di desanya masing-masing. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, para kader diharapkan mampu mengedukasi masyarakat secara berkelanjutan serta berkontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan pangan yang aman dan sehat. Semoga upaya ini dapat mendorong terwujudnya desa bebas stunting yang tangguh secara kesehatan dan mandiri secara ekonomi.
BANDA ACEH – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh) menyelenggarakan Pelatihan Kader Keamanan Pangan Desa, Kamis (08/05/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Balai Desa Alue Naga, Kota Banda Aceh, sebagai bagian dari pelaksanaan Program Prioritas Nasional (PRO PN) “Desa Pangan Aman” yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam menjaga keamanan pangan demi mendukung upaya penurunan stunting.
Pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi, yang turut didampingi oleh Ketua Tim Bidang Informasi dan Komunikasi PRO PN BPOM Aceh, Endang Yuliawati, bersama tim yang juga bertindak sebagai narasumber. Turut hadir Penjabat (Pj) Keuchik Desa Alue Naga, Agustami serta 13 orang peserta yang terdiri dari calon kader keamanan pangan dan perangkat desa.
Dalam sambutannya, Yudi Noviandi menegaskan pentingnya peran kader dalam mendampingi komunitas desa dalam penerapan prinsip keamanan pangan.
“Kader akan menjadi perpanjangan tangan BPOM dalam pengawasan keamanan pangan di lingkungan masing-masing, sehingga dapat mencegah potensi penyimpangan dan mengawal pelaksanaan program secara berkelanjutan,” ujarnya.
Yudi juga menjelaskan, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis keamanan pangan, tetapi juga mengasah kemampuan komunikasi dan manajerial para kader. Kader diharapkan mampu mendukung pelaksanaan program pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal yang terintegrasi dengan program penurunan stunting.
Sementara itu, Keuchik Desa Alue Naga, Agustami menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan ini.
“Kami masyarakat, melalui para kader, sangat mengapresiasi inisiatif BPOM Aceh yang telah membekali kami dengan edukasi dan informasi baru. Ke depan, kami berkomitmen menerapkan ilmu yang telah diberikan untuk menjadikan desa lebih sehat, menurunkan angka stunting, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Pelatihan diawali dengan pretest untuk mengukur pengetahuan awal peserta. Selanjutnya, para peserta menerima berbagai materi edukatif, mulai dari pengenalan isu stunting, prinsip keamanan pangan, lima kunci keamanan pangan, hingga literasi terkait obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan post test guna mengevaluasi hasil pembelajaran dan memastikan kompetensi kader telah meningkat.
Melalui kegiatan ini, BPOM Aceh berharap para kader yang telah dilatih dapat menjadi agen perubahan di desanya masing-masing. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, para kader diharapkan mampu mengedukasi masyarakat secara berkelanjutan serta berkontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan pangan yang aman dan sehat. Semoga upaya ini dapat mendorong terwujudnya desa bebas stunting yang tangguh secara kesehatan dan mandiri secara ekonomi.