Dongkrak Ekonomi Warga dan PAD, Dewan Kota Minta Dinas Pariwisata Kembangkan Wisata Baru

banner 120x600

BANDA ACEH – Untuk mendongkrak perekonomian warga dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Ismawardi, meminta Dinas Pariwisata agar lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan destinasi wisata baru di kota ini.

Ia menilai Banda Aceh memiliki wisata alam dan potensi wisata yang belum tergarap maksimal, yang jika dikelola dengan baik dapat menjadi sumber pendapatan daerah sekaligus membuka peluang usaha bagi masyarakat lokal.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Menurut Ismawardi, sektor pariwisata Banda Aceh tidak boleh stagnan. Pemerintah perlu terus berinovasi dengan menghadirkan spot-spot wisata baru yang menarik dan mudah dijangkau.

Ia mencontohkan kawasan Pantai Alue Naga yang hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari pusat kota dan memiliki panorama laut yang indah.

“Alue Naga sangat potensial, tapi butuh sentuhan kreatif agar bisa jadi daya tarik baru,” ujarnya.

Ia juga menyoroti potensi pantai di Gampong Deyah Raya yang belum banyak dikenal namun menyimpan keindahan alam yang memikat.

Anggota Komisi I DPR Kota ini menyarankan agar Wali Kota Banda Aceh mengarahkan langsung Dinas Pariwisata untuk lebih aktif di lapangan, menggali potensi yang tersebar di berbagai gampong, serta merancang konsep wisata yang bisa menjawab kebutuhan wisatawan saat ini.

Ia menegaskan, wisata yang berkembang akan berdampak langsung pada peningkatan penghasilan masyarakat sekitar dan membuka lapangan kerja baru.

Selain menciptakan destinasi, perlu juga dukungan infrastruktur seperti jalan yang memadai, penerangan menuju lokasi wisata, serta fasilitas umum yang menunjang kenyamanan pengunjung seperti Jalan, Penerangan Jalan dan Toilet.

Ia juga mengajak agar pengembangan wisata dilakukan secara kolaborasi, melibatkan Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, hingga pelaku UMKM dan komunitas pemuda kreatif.

Ismawardi menambahkan, promosi digital juga perlu dimaksimalkan. Menurutnya, keberadaan media sosial bisa menjadi alat efektif untuk mengenalkan potensi wisata Banda Aceh ke publik luas.

“Dinas Pariwisata harus aktif membuat konten menarik, baik video maupun foto, yang bisa menarik perhatian wisatawan luar. Ini era digital, jangan sampai kita tertinggal,” tutupnya. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *