BANDA ACEH – Rusli Bintang, Pendiri dan Pembina Yayasan Abulyatama Aceh, berkomitmen memberikan santunan kepada keluarga mendiang Wahidin, anggota Satgas yang tewas dalam aksi unjuk rasa di Universitas Abulyatama, Lampoeh Keudee, Aceh Besar, Kamis (17/4/2025).
“Anak-anaknya yang sudah yatim akan saya sekolahkan hingga perguruan tinggi. Keluarganya juga akan saya santuni,” ujar Rusli. Ia turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Wahidin.
Selain itu, Rusli mengecam keras aksi demonstrasi yang berujung kekerasan di kampus tersebut. “Perbuatan mereka terkutuk. Ada korban jiwa, dan saya melihat mereka menganiaya anggota Satgas di kebun belakang masjid. Ini tindakan yang tidak bisa dibenarkan,” tegasnya.
Baca juga; Demonstrasi di Kampus Abulyatama Aceh Berujung Maut, 1 Anggota Satgas Tewas
Selain itu Rusli Bintang juga mengutuk aksi unjuk rasa brutal di kampus yang dibangunnya. “Perbuatan mereka itu terkutuk. Ada korban yang meninggal. Dan saya melihat kelakuan mereka menganiaya Satgas saya di kebun belakang masjid. Itu perbuatan terkutuk,” kata pendiri Universitas Abulyatama.
Rusli Bintang mengatakan kampus itu didirikannya sejak 1983. “Kenapa mereka mengusik saya di situ. Saya masih hidup. Dari kampus itu saya menyantuni anak-anak yatim,” kata Rusli lagi.
Baca juga; Rektor Unaya Ingatkan L2Dikti Aceh Jangan Masuk Ranah Konflik Keluarga Pendiri Yayasan
Selain itu Rusli Bintang juga sudah mengetahui aktor-aktor unjuk rasa itu. “Mereka memang terkoordinir. Dan kerusuhan memang dirancang. Sekelompok sengaja berada di rumah saya di samping kampus dan melempari mahasiswa dengan batu,” katanya.
Orang-orang itu, kata Rusli Bintang, tidak pernah diizinkan masuk rumahnya. “Saya haramkan dan saya kutuk sampai kapanpun mereka yang melempari mahasiswa dari rumah saya. Mereka sungguh laknat,” kata Rusli.
Rusli Bintang juga mengutuk orang-orang yang menuduh Satgas yang telah dibentuknya dengan resmi melalui Yayasan Abulyatama Aceh. “Mereka saya yang meminta untuk menjaga kampus,” kata Rusli Bintang.
Selain itu, Rusli Bintang juga memastikan akan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang telah menggalang aksi unjuk rasa yang merusak kampus dan menyebabkan Satgasnya luka-luka dan meninggal dunia.[]
Sumber beritamerdeka.net