Oponi  

Usman Lamreung; Dinamika Politik di Aceh Menjelang Pilgub 2024

pengamat sosial dan politik dari Universitas Abulyatama (Unaya), Usman Lamreung
banner 120x600

 

GoAceh.com, Banda Aceh  — Masa pencalonan Gubernur Aceh tinggal menghitung hari, sampai sejauh ini baru muncul dua kandidat dari Partai Aceh Muzakir Manaf dan Partai Nasdem Bustami Hamzah, ungkap usman.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Menurut pengamat sosial dan politik dari Universitas Abulyatama (Unaya), Usman Lamreung, mengatakan, Dinamika politik Aceh semakin dinamis menjelang penetapan Bakal Calon Gubernur Aceh. Calon semakin menkrucut pada dua kandidat  dari Partai Lokal, partai Aceh (PA) dan Partai Nasional Partai Nasdem.

Menurut pengamat sosial dan politik dari Universitas Abulyatama (Unaya), Usman Lamreung, mengataka Selain Partai Aceh yang sudah lama menggadang gadangkan Mualem calon Gubernurnya, sekarang sudah muncul bakal calon Partai Nasdem yaitu Bustami Hamzah.

Bustami Hamzah, Menjalin Komunikasi Dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower Jakarta ( Foto Ist)

Artinya sudah ada bakal calon Gubernur Aceh dua kandidat dari Partai Aceh Muzakir Manaf dan Partai Nasdem Bustami Hamzah, ungkap usman.

Ini sudah lama ditunggu publik Aceh, beberapa bulan yang lalu masih belum ada kepastian siapa yang dicalonkan dari Parnas, kata Usman

Usman mengatakan pada Penanews.co.id Kamis (09/08/2024),”Sekarang tinggal bagaimana membangun koalisi bersama dan mengalang kekuatan, bertarung untuk menang merebut kursi Aceh satu”.

Kita berharap kata Usman, Pilkada Aceh tidak hanya berhenti pada dua bakal calon gubernur. Ada harapan pada keberanian Partai Nasional (Parnas) lain, mengusung calon kandidat gubernur. Misalnya Partai Golkar punya peluang mengusung bakal calon gubernur.

Golkar punya pengaruh dan kekuatan dengan menguasai lima wilayah pesisi dan tengah yaitu Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara. Tinggal bagaimana konsolidasi internal Golkar sendiri untuk mengusung bakal calon. Memang sebelumnya Golkar mengusung T.M Nurlif, namun sepertinya beliau tidak konsisten dan tidak percaya diri dengan menyebut dibaliho calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Seyogyanya dengan menguasai wilayah pesisir, tengah dan tenggara seharus serius dalam membangun popularitasnya, lanjut Usman

Usman mengharapakan, agar pencalonan bisa mulus partai Golkar seharusnya membangun komunikasi politik dengan Parnas lain yaitu PAN, PKS, PPP dan lainnya,

Ini masih bisa saja di lakukan Golkar, dan masih memungkin membangun komunikasi politik lintas partai, agar bisa muncul satu bakal calon lagi, biar semakin menarik.

Kita berharap Golkar mampu memainkan peran politiknya, apalagi tidak diragukan lagi banyak kader yang mumpuni mampu melakukan monuver politik, biar bertambah warna Pilkada Aceh merebut kursi Aceh satu.

Lain halnya dengan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang pernah memunculkan Haji Ruslan Daud (HRD) sebagai kandidat gubernur Aceh, namun isu itu hilang tidak ada gaungnya, kata Usman.

PKB pun masih ada peluang untuk membangun poros koalisi dengan parnas atau parlok lain untuk memajukan HRD sebagai calon Aceh 1 , dan juga dimungkinkan berkualisi dengan Partai Nasdem ungkap Usman.

Kesempatan masih ada, ‘Adakah Keberanian parnas lain memajukan bakal calon Gubernur Aceh pada pilkada 2024 ini”? Tanya Usman,

Calon lain yang selama ini sudah bersosialisasi dan membangun basis namun belum ada dukungan politik dari partai politik, masih memungkin untuk terus melakukan lobi politik, karena masih ada peluang sebelum batas akhir penentuan bakal calon dari Partai Politik.[]

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *