ibu RT ‘Triple Minority’ Sherly Tjoanda Kini Jadi Gubernur, Saya akan Kepeleset tapi Saya akan Bangun lagi

banner 120x600

JAKARTA – Gubernur Maluku Utara (Malut) yang baru saja dilantik, Sherly Tjoanda atau Sherly Laos, mengaku dirinya masih harus banyak belajar dalam menghadapi kompleksitas birokrasi dan dunia politik.

Sherly menyatakan bahwa dirinya adalah seorang ibu rumah tangga yang belum memiliki pengalaman mendalam dalam urusan pemerintahan ungkapnya dalam acara ramah tamah usai pelantikan di Jakarta, Kamis (20/2/2025),

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

“Saya hanya seorang perempuan, hanya seorang ibu rumah tangga yang tidak mengerti birokrasi. Saya tahu perjalanan ke depan akan sulit. Saya tahu saya akan pontang panting,” ujar Sherly.

Sherly mengakui bahwa politik dan birokrasi merupakan hal baru baginya.

Ia pun menyadari bahwa perlu waktu untuk bisa beradaptasi dan menikmati proses tersebut.

“Saya tahu saya akan jatuh, tapi saya akan bangun lagi. Saya akan kepeleset, saya akan bangun lagi. Saya mohon doa dari semua sahabat-sahabat almarhum yang ada di sini. Semua keluarga yang ada di sini,” katanya. 

Dalam kesempatan itu, Sherly juga meminta dukungan dan doa dari seluruh keluarga, sahabat, serta masyarakat Maluku Utara.

Ia berharap pemerintahannya ke depan dapat terhindar dari pihak-pihak yang berniat jahat.

“Niat kami baik. Tuhan, kau tahu, kalau bisa lihat hati kami, saya hanya seorang ibu rumah tangga. Jika bukan karena takdir yang kau titipkan kepada saya,” kata dia.

Sherly bertekad untuk terus berjuang demi kemajuan Maluku Utara, meski ia menyadari tantangan yang akan dihadapi tidaklah ringan.

Sherly menganggap, terpilihnya dia sebagai Gubernur Maluku Utara merupakan takdir Tuhan.

Apalagi, dia merupakan triple minority, yakni seorang perempuan, beragama Nasrani, dan keturunan Tionghoa.

“Tidak mungkin seorang ibu rumah tangga bisa menjadi gubernur perempuan pertama. Tidak daerah yang mayoritasnya laki-laki. Jika kau yang berikan saya takdir ini, saya pun percaya kau akan mendampingi saya 5 tahun ke depan dengan baik,” ucap Sherly. 

Keputusan Sherly untuk maju sebagai calon gubernur Maluku Utara adalah wujud pengabdian dan meneruskan perjuangan suaminya, Benny Laos, yang telah meninggal dunia.

Sherly mengenang betapa besar cinta almarhum suaminya terhadap Maluku Utara dan bertekad untuk melanjutkan apa yang telah dia mulai.  

Sumber Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *