GoAtjeh.com, Jakarta — Pemerintah Indonesia terus menggencarkan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi minyak bumi yang dapat memberikan dampak positif terhadap ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor minyak.
“Dalam jangka yang relatif jangka pendek, ada 6 prospek yang mudah-mudahan bisa mulai berproduksi semuanya di tahun 2028. Jumlahnya kurang lebih ya 100.000 barel,” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada Temu Media di Jakarta, seperti dikutip GoAtjeh.com Jumat (02/08/2024).
Arifin juga mengungkapkan rencana produksi minyak bumi dari enam lapangan baru yang diproyeksikan akan menambah kurang lebih 100.000 barel per hari (BOPD) dalam periode 2024-2027. Rencana ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi produksi minyak nasional.
Berikut 6 lapangan Minyak Bumi baru tersebut meliputi:
- Forel: 10.000 BOPD, estimasi produksi pada kuartal keempat 2024
- Ande Ande Lumut: 20.000 BOPD, estimasi produksi pada kuartal pertama 2028
- Singa Laut Kuda Laut: 20.313 BOPD, estimasi produksi pada kuartal keempat 2026
- Hidayah: 2.996 BOPD, estimasi produksi pada kuartal pertama 2027
- BUIC: 19.206 BOPD, Estimasi produksi pada kuartal ketiga 2024
- OO-OX: 25.276 BOPD, estimasi produksi pada kuartal pertama 2026
Arifin mengungkap bahwa sanksi internasional yang dikenakan terhadap Rusia menjadi salah satu tantangan dalam pengembangan lapangan baru tersebut. Lapangan Singa Laut Kuda Laut adalah salah satu proyek yang terkena dampak, sehingga menyebabkan perkiraan waktu on stream menjadi mundur hingga kuartal keempat 2026.
Selain mengembangkan lapangan baru, Kementerian ESDM juga fokus pada peningkatan recovery rate dari sumur-sumur eksisting. “Di samping yang 6 ini, kita juga sedang mengupayakan peningkatan recovery dari sumur-sumur yang ada. Jadi, kalau dulu recovery-nya itu kita biasanya hanya 30%, sekarang kita coba minta Pertamina untuk bisa meningkatkannya menjadi ke 50%,” jelas Arifin.
Guna meningkatkan produksi migas, Arifin mengungkapkan bahwa pemerintah merencanakan reaktivasi terhadap 1.000 hingga 1.500 sumur yang tidak aktif setiap tahunnya sebagai bagian dari strategi jangka pendek.
“Kita minta Pertamina untuk bisa mengupayakan idle well, sumur-sumur yang masih berprospek untuk bisa diupayakan kembali. Ini dalam upaya-upaya kita di jangka pendek,” pungkas Arifin. []