JAKARTA — Komjen Agus Andrianto resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Kapolri setelah dilantik sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam Kabinet Merah Putih pada Senin, (21/20/2024).
Agus juga mengumumkan pensiun dari kepolisian dengan keputusan yang diambil tanpa adanya tekanan dari pihak manapun.
“Pensiun atas permintaan sendiri,” ungkap Agus setelah pelantikan di Kompleks Istana Negara, Jakarta.
Dengan pengunduran diri Agus, perhatian kini tertuju pada sosok yang akan menggantikan posisi Wakapolri.
Mengutip sumber yang dihimpun Inews.id, berikut adalah beberapa jenderal bintang tiga Polri yang berpotensi menjadi Wakapolri pengganti Agus Andrianto.
1. Komjen Fadil Imran
Fadil Imran saat ini menjabat Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabarhakam). Dia merupakan lulusan Akpol tahun 1991.
Dia pernah menangani beberapa kasus yang terkenal seperti penangkapan tersangka mutilasi Ryan Jombang tahun 2008, hingga penangkapan Hercules dan John Kei tahun 2013.
2. Komjen Wahyu Widada
Wahyu Widada merupakan lulusan terbaik atau Adhi Makayasa Akpol 1991. Dia mengawali kariernya di satuan Polairud.
Wahyu saat ini menjabat Kabareskrim Polri. Dia pernah dipercaya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuat makalah berjudul Transformasi Menuju Polri yang Presisi: Prediktif, Responsibulitas, Transparasi, Berkeadilan. Makalah tersebut dibacakan Sigit saat fit and proper test.
3. Komjen Syahar Diantono
Syahar Dianton saat ini menjabat Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri (Kabaintelkam). Dia merupakan lulusan Akpol 1991.
Sebelum berpangkat jenderal bintang 3, Syahar menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Kadiv Propam). Dia berpengalaman dalam bidang reserse.
4. Komjen Wahyu Hadiningrat
Wahyu saat ini menjabat Asisten Utama Bidang Perencanaan dan Anggaran Kapolri. Dia lulusan Akpol 1992.
Dia pernah menangani kasus bom Bali II tahun 2005.
5. Komjen Marthinus Hukom
Marthinus mengemban jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional (Kepala BNN) sejak tahun 2023. Dia merupakan lulusan Akpol 1991.
Sebelum menjabat Kepala BNN, dia pernah menjadi Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Dia pernah melakukan operasi penangkapan terhadap teroris bom Bali Ali Imron tahun 2002.