BANDA ACEH – Anggota DPD RI, H Sudirman, menilai bahwa Muzakir Manaf (Mualem) memiliki kesempatan besar untuk memimpin pembangunan Aceh jika terpilih sebagai gubernur. Kesempatan ini semakin terbuka dengan kedekatannya dengan Presiden Prabowo, yang resmi dilantik hari ini.
Menurut senator yang populer dengan panggilan Haji Uma itu, rakyat Aceh harus memanfaatkan kedekatan Mualem dengan Prabowo untuk kepentingan pembangunan Aceh. “Apalagi Dek Fadh adalah juga kader Prabowo di Partai Gerindra,” kata Haji Uma sambil menambahkan, “Jika berpikir untuk kemajuan Aceh, maka kali ini saya harus katakan adalah waktunya bagi Mualem dan Dek Fadh”.
Haji Uma, mengajak rakyat Aceh memanfaatkan hubungan Mualem dengan Prabowo demi kemajuan daerah. “Saatnya bagi Mualem dan Dek Fadh untuk memimpin Aceh,” tegas Haji Uma, yang juga Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Mualem-Dek Fadh.
Dia menekankan bahwa kepemimpinan Prabowo selama lima tahun ke depan adalah waktu krusial bagi Aceh. Haji Uma mengimbau seluruh tim bekerja untuk memenangkan Mualem–Dek Fad. Dia meminta konstituennya agar menentukan pilihannya untuk Mualem dan Dek Fadh. “Keberadaan saya kepada pasangan ini juga memiliki ikatan emosional, dan akan terlibat aktif dalam membantu pembangunan Aceh,” kata Haji Uma.
Haji Uma merupakan anggota DPD 2024 asal Aceh yang meraih 1.060.991 atau 32,3 persen dari total jumlah pengguna hak pilih di Aceh. Angka ini dinilai sangat fantastis, sebab jauh melampaui anggota DPD yang lain yang memperoleh tidak lebih dari 20 persen suara.
Pada kesempatan terpisah, Mualem menyambut positif pernyataan Haji Uma. Apa yang disampaikan Haji Uma, dinilai, memang begitu harapan masyarakatpula. “Semoga nanti kita dapat membangun Aceh dengan lebih baik, dan menjalin hubungan erat dengan Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo,” kata Mualem.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Dek Fad. Dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu membangun Aceh. “Seluruh komponen Aceh akan kita libatkan untuk bersama-sama membangun Aceh,” kata Dek Fad.
Kata dia, untuk membangun Aceh yang islami dan maju perlu kekompakan dan kerja sama semua pihak. “Baik itu kalangan ulama, akademisi, pengusaha, dan juga sektor-sektor lainnya,” kata Dek Fad.[]
