KOTA JANTHO — Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar, Musannif Bersama Sanusi (MBS), mengungkapkan strategi utama dalam kampanye di Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Jumat (17/10/2024). Strategi ini dikenal dengan “3M” – Meupat, Meuhat, dan Muslihat – yang menjadi pilar utama visi mereka dalam membangun Aceh Besar.
Pasangan nomor 4 Musannif dan Sanusi (MBS) yang mengusung tagline pejuang perubahan dalam orasinya menguraikan startegi ketiga strategi itu yakni ;
Pertama “Meupat”, menurut Musannif untuk merobah dan membangun Aceh Besar menjadi lebih baik, maka harus dibuat zona-zona sesuai dengan peta potensi dan faktor geologis daerah setempat, dengan membagi berdasarkan zona-zona seperti perdagangan, pertanian, pendidikan, dan perikanan, sudah barang pasti setiap kecamatan memiliki prioritas dan kebutuhan pengembangan berbeda-beda.
Berikut sambungnya yakni strategi kedua yang disebut “Meuhat”, dalam menyusun sebuah perencanaan harus benar-benar memperhatikan waktu yang terukur untuk setiap program pembangunan.
Dalam setiap perencanaan pembangunan harus terlebih dahulu ditetapkan target yang ingin dicapai, waktu penyelesaian proyek, dan manfaat proyek tersebut bagi masyarakat setempat.
“Kita tidak mau proyek itu hanya sekedar menghambur-hamburkan uang tapi tidak mempunyai nilai manfaat bagi masyarakat”, tegasnya disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.
“ Banyak proyek setelah dikerjakan dengan anggaran besar tetapi tidak memberi manfaat untuk masyarakat, malah mudharat yang dirasakannya”, sambung Musannif.
Adapun stategi ketiga yakni “Muslihat”, dalam melaksanakan pembangunan faktor yang tidak boleh diabaikan adalah terkait nilai-nilai kemanusiaan, lingkungan, ekologi, dan adat budaya dan kearifan lokal setempat.
Musannif menegaskan, jika dirinya terpilih sebagai Bupati Aceh Besar, konsentrasi utamanya yakni pada pemberdayaan ekonomi, mulai dari sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
“80 persen penduduk Aceh Besar hidup di sektor pertanian, namun sangat disayangkan sarana pendukung seperti irigasi, waduk dan embung belum tersedia secara memadai, sehingga petani masih tergantung dari air tadah hujan,” ujarnya.
Selain itu sambungnya, kabupaten Aceh Besar yang berbatasan langsung dengan ibukota provinsi, semestinya Aceh Besar harus memiliki beberapa produk khas yang unggul dipasar.
“Jika kita ke Aceh Selatan, ada oleh- oleh minyak pala dan manisan pala, ke Sigli ada kerupuk muling. Lalu, di sabang ada bakpia, lalu di Aceh Rayeuk kita punya apa?”, tanya Musannif.
Orang luar sambung Musannif mengenal Aceh Besar hanya dengan kuah beulangong dan ayam pramugari, tapi itu pun belum memiliki standar pemasaran skala besar dan masih bersifat lokal, belum mengglobal, karena kurang didukung pemasaran dan pengelolaan yang profesional,
“Kedepan UMKM harus naik kelas, tidak boleh begitu- begitu saja tanpa ada konsep prmberdayaan dan pengembangan uang maksimal”, ucapnya.
Musannif juga menguraikan, alasan dia memilih Sanusi sebagai wakilnya, Aceh Besar Dengan anggaran yang minus, pasti tidak mencukupi untuk membangun 630 gampong di Aceh Besar. Sanusi sambungnya memiliki jaringan yang luas dengan BUMN pusat, dan juga mempunyai relasi yang kuat dengan sejumlah kementerian, Dirjen dan sejumlah pemangku krpentingan lainnya, ini menjadi faktor penting membangun Aceh Besar.
Sementara itu, calon Wakil Bupati yang berpasangan Musannif pada kontestatasi pilkada Aceh Besar mendatang Sanusi dalam orasinya menyebutkan, bahwa meskipun ada partai lain yang coba meminangnya namun tidak berjodoh. Hanya Pak Musannif yang cocok karena kami sepakat membangun pemerintahan Dwi Tunggal.
“Hati dan cinta saya sudah terlanjur jatuh pada pada pak Musannif saat pandangan pertama”, ungkap Sanusi disambut ketewa seluruh hadirin yang hadir dari perwakilan saat saya jumpa pak Musannif saat pertama saya jumpa dengan beliau,
Sanusi bertekad untuk memberikan sesuatu yang bermakna bagi masyarakat Aceh Besar di saat usianya kini telah memasuki 56 tahun
“Alhamdulillah, dengan pengalaman yang ada saat saya berkarir di Waskita Karya, Insya Allah akan curahkan sepenuhnya untuk membangun Aceh Besar betsama Musannif lima tahun yang akan datang”, ujar Sanusi
Firdaus Akbar selaku Ketua Timses pasangan MBS Kecamatan Lhoknga dalam laporannya mengatakan bahwa Kecamatan Lhoknga yang terdiri dari 28 Gampong dan di bagi ke dalam 4 wilayah Kemukiman, siap untuk memenangkan pasangan Musannif-Sanusi dalam pilkada Aceh Besar tanggal 27 November 2024 mendatang.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain tokoh- tokoh masyarakat setempat, alim ulama, tokoh pemuda dan tokoh perempuan.
Sebelum melakukan orasi pasangan Musannif-Sanusi dan Ketua Timses kecamatan terlebih dahulu dilakukan prosesi acara peusijuek yang dilakukan oleh tokoh masyarakat setempat.[]