GoAtjeh.com, Beirut/yerusalem, — Gelombang serangan udara mengguncang pinggiran selatan Beirut pada Sabtu (28/08/2024) pagi, seiring Israel meningkatkan agresi terhadap Hizbullah. Serangan besar-besaran tersebut tampaknya diarahkan pada pusat komando gerakan yang didukung Iran, dengan fokus pada pemimpin Hassan Nasrallah.
Mengutip laporan Reuters menurut saksi mata, lebih dari 20 ledakan terdengar sebelum fajar pada hari Sabtu. Dengan terpaksa meninggalkan rumah mereka, ribuan warga Lebanon berkumpul di alun-alun, taman, dan trotoar di pusat kota Beirut serta sepanjang pantai.’Mereka ingin menghancurkan Dahiye, mereka ingin menghancurkan kita semua,” kata Sari, seorang pria berusia 30-an yang hanya menyebutkan nama depannya, merujuk pada daerah pinggiran kota yang ia tinggalkan setelah adanya perintah evakuasi Israel. Di dekatnya, para pengungsi baru di Lapangan Martir Beirut menggulung tikar ke tanah untuk mencoba tidur.
Eskalasi terbaru ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik bisa meluas dan melibatkan Iran, sebagai pendukung utama Hizbullah, serta Amerika Serikat.
Tidak ada konfirmasi langsung mengenai nasib Nasrallah setelah serangan besar hari Jumat, tetapi sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak dapat dihubungi. Kelompok bersenjata Lebanon itu belum membuat pernyataan.
Israel belum mengatakan apakah mereka mencoba menyerang Nasrallah, tetapi seorang pejabat senior Israel mengatakan komandan tinggi Hizbullah menjadi sasaran.
Sebelumnya, seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada Reuters bahwa Nasrallah masih hidup. Kantor berita Iran Tasnim juga melaporkan bahwa ia selamat. Seorang pejabat keamanan senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran sedang memeriksa statusnya.
Jumlah Kematian Meningkat
“Selama Hizbullah memilih jalan perang, Israel tidak punya pilihan lain, dan Israel punya hak penuh untuk menyingkirkan ancaman ini dan memulangkan warga kami ke rumah mereka dengan selamat,” katanya.
Otoritas kesehatan Lebanon mengonfirmasi enam orang tewas dan 91 orang terluka dalam serangan awal pada hari Jumat – serangan keempat di pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah dalam seminggu dan yang terberat sejak perang tahun 2006.
Televisi Hizbullah al-Manar melaporkan tujuh bangunan hancur. Sumber keamanan di Lebanon mengatakan targetnya adalah daerah tempat para pejabat tinggi Hizbullah biasanya bermarkas.
Hizbullah membantah adanya senjata atau depot senjata yang berlokasi di gedung-gedung yang diserang di pinggiran kota Beirut, kata kantor media kelompok bersenjata Lebanon itu dalam sebuah pernyataan.
“Kami mengetahuinya lewat televisi. Terjadi keributan besar di lingkungan itu,” katanya. Keluarga itu mengambil pakaian, dokumen identitas, dan sejumlah uang tunai, tetapi terjebak dalam kemacetan sementara yang lain berusaha melarikan diri.
Sekitar 100.000 orang di Lebanon telah mengungsi minggu ini, sehingga jumlah orang yang terusir di negara tersebut menjadi lebih dari 200.000 orang.