GoAtjeh.com, Banda Aceh — Akademisi Universitas Abulyatama, Usman Lamreung mengungkapkan, waktu terus berdetak bagi bakal calon gubernur Bustami Hamzah, yang kini harus menghadapi tenggat waktu penting untuk penggantian calon wakil gubernur, setelah calon wakilnya sebelumnya Tu Sop meninggal dunia.
Sesuai ketentuan yang berlaku, ia diharuskan menyerahkan nama calon pengganti ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh dalam waktu 7 hari kerja, seperti yang telah diungkapkan oleh Ketua KIP Aceh melalui media beberapa hari lalu.
Aturan tersebut merujuk pada Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2024 Pasal 38, yang memberikan batas waktu pengajuan calon pengganti hingga 7 hari kerja sebelum penetapan dan peresmian pasangan calon oleh KIP. Keberadaan regulasi ini bertujuan memastikan semua calon memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Untuk Bustami Hamzah, batas waktu yang ditetapkan jatuh pada 12 September 2024. Kegagalan dalam memenuhi tenggat waktu ini bisa berakibat fatal, berpotensi menyebabkan gugurnya pasangan calon gubernur yang tengah dipersiapkan. Ketepatan waktu dalam proses administrasi ini sangat krusial untuk memastikan kelancaran proses pemilihan.
Ketua KIP Aceh telah menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan ini melalui media. Ia menekankan bahwa Qanun Aceh adalah produk hukum yang dirancang khusus untuk Aceh, dan karenanya harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada. Ini merupakan bentuk penghormatan terhadap kekhususan dan keunikan hukum daerah.
Rakyat Aceh berharap agar semua pihak, terutama calon gubernur dan timnya, menghormati qanun ini dan melaksanakan ketentuannya dengan sepenuh hati. Kepatuhan terhadap aturan tidak hanya mencerminkan integritas, tetapi juga memastikan proses pemilihan berlangsung dengan adil dan sesuai dengan harapan masyarakat.[]
