BANDA ACEH — Penanews.co.id — Universitas Battuta kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan pendidikan melalui pelaksanaan Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dengan mengusung tema “Inovasi Media Pembelajaran di Era Society 5.0: Membangun Pengalaman Belajar Interaktif Berbasis Teknologi Digital.”
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 29 Juli 2025 yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting, dengan menghadirkan Narasumber yang penuh Inspirasi Dr. Ir. Kahlil Muchtar, S.T, M.Eng—Associate Professor Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh & Pendiri COMVISLAB USK dan Nurhayati, S.Pd, Gr —Guru PNS di MIN 33 Aceh
Webinar ini diramaikan sekitar 265 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, guru, dosen, hingga masyarakat umum yang tertarik dengan dunia pendidikan berbasis teknologi.
Kegiatan yang digelar secara daring ini berlangsung dengan sukses dan mendapat antusiasme tinggi dari peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, guru sekolah dasar, hingga mahasiswa pendidikan di seluruh Indonesia.
Tujuan dilaksanakan Webinar ini untuk memberikan wawasan serta inspirasi terkait penggunaan dan pengembangan media pembelajaran inovatif yang selaras dengan tuntutan abad ke-21.
Webinar ini dibimbing langsung oleh dua akademisi muda inspiratif, Muhammad Dekar, S.Pd., M.Pd dan Dinda Widyastika, S.Pd., M.Pd yang berhasil mengarahkan jalannya kegiatan dengan interaktif, komunikatif, dan penuh semangat kolaboratif. Mereka memfasilitasi para panitia untuk mengadakan Webinar Nasional ini.
Ketua panitia, Trisno Benaya Gea, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Webinar ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang bagaimana Membangun Pengalaman Belajar Interaktif Berbasis Teknologi Digital.
“Kami berharap melalui Webinar ini, para peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalami mengenai peran AI X Pendidikan,” ungkap Trisno.
Selanjutnya ketua program studi Ibu Nurwahyuni S.Pd., M.Pd juga menyampaikan bahwa seminar ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa, dosen, praktisi, dan umum dalam penerapan AI X Pendidikan, untuk semua jenjang pendidikan di indonesia;
“Diharapkan memberikan wawasan mengenai pemanfaatan dan penerapan sistem pendidikan inklusif dan pendidikan yang merapkan penggunaan teknologi untuk memudahkan seorang guru dalam proses pembelajaran,” kata Nurwahyuni.
Sambutan Kaprodi PGSD Nurwahyuni S.Pd., M.Pd
Kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta dapat berdialog langsung dengan para narasumber. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan gagasan yang muncul selama sesi berlangsung.
Gambar 3 Sesi Tanya Jawab Nama penanya, Sri Rahayu_Min 14 Aceh Timur.
Saat ini banyak tantangan dalam pembelajaran. Mulai dari pengusahaan teknologi, menerapkan pembelajaran digital, penekanan dalam membina akhlak perserta didik, tuntutan administrasi, mengetahui kebutuhan belajar siswa dengan karakternya, pembelajaran harus berdiferensiasi, ada juga yang sekolahnya sudah inklusif.
“Menurut bapak/ibu, dari sekian banyak tuntutan dalam dunia Pendidikan, apa yang paling mendesak untuk dilakukan?,” tanya, Tri Nanda Syapitri.
“Salah satu tantangan dari proses pembelajaran adalah tingginya plagiasi dan ketergantungan teknologi, jadi bagaimana cara meminimalisir tantangan dalam sudut pandang guru dalam kurikulum Merdeka?, dilanjut Anggi Nadilla, penanya lainnya.
Bagaimana AI dapat membantu meningkatkan aksesbilitas Pendidikan bagi siswa yang berkebutuhan khusus?Dengan keberhasilan penyelenggaraan seminar ini, diharapkan akan semakin banyak inovasi dan kolaborasi yang muncul untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.
Mahasiswa PGSD Universitas Battuta. berkomitmen untuk terus menghadirkan forum-forum akademik yang dapat menjadi wadah bagi para pendidik dalam berbagi ilmu dan pengalaman demi kemajuan pendidikan nasional. []