YOGYAKARTA – Penanews.co.id Pemerintah Kota Banda Aceh dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bersepakat untuk bekerja sama dalam bidang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan dakwah islamiyah.
Nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara kedua belah pihak, diteken langsung oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Rektor UII Fathul Wahid di Gedung Kuliah Umum Dr Sardjito UII, Kamis, 7 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Illiza memuji keasrian kampus UII yang menurutnya salah satu terbaik di Indonesia. “Selain itu, dari sisi akademik, kampus swasta ini masuk dalam peringkat 10 besar dunia, dan ini tentu membanggakan bagi kita semua.”
Selanjutnya ia memaparkan sekilas mengenai visi misi pemerintahannya untuk lima tahun ke depan. “Kami mengusung semangat kolaborasi, karena sadar membangun kota tak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Oleh sebabnya, kami telah bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk hari ini dengan UII.”
Dalam waktu dekat, Illiza berharap dapat menjalin kemitraan dengan UII untuk menyukseskan program Banda Aceh Kota Parfum Indonesia yang dicanangkan belum lama ini. “Aceh punya sumber daya alam melimpah berupa minyak Nilam yang kini menguasai 70 persen pasar industri parfum dunia.”
“Kemudian UII memiliki fasilitas pusat penelitian laboratorium tipe A. Saya yakin kita dapat berkolaborasi mengembangkan industri parfum dengan hilirisasi Nilam dan melibatkan UMKM serta anak-anak muda kreatif di Banda Aceh,” ujarnya.
Illiza pun optimis produk parfum beraroma khas Aceh seperti Jeumpa, Seulanga, dan Kopi bakal dapat diterima pasar lokal, nasional, hingga internasional. “Muaranya adalah peningkatan ekonomi masyarakat termasuk taraf kesejahteraan petani-petani Nilam Aceh,” ujarnya.
Mengenai teknis pelaksanaan kerja sama, Illiza mengatakan bisa dioptimalkan melalui BLK Banda Aceh Academy (BAA) yang gedungnya saat ini dalam proses renovasi. “Nantinya, pelatihan tenaga profesional dari UII dapat dilaksanakan di Banda Aceh Academy.”
Sementara dalam bidang pendidikan, wali kota perempuan pertama di Aceh ini mengharapkan penyalurkan beasiswa UII bagi putra-putri Banda Aceh, terutama para hafiz (penghafal Al-Quran). “Mengingat Aceh sebagai satu-satunya daerah di Indonesia yang menerapkan syariat Islam, tentu matching dengan MoU ini,” ujarnya.
Sementara Rektor UII Fathul Wahid menyebut penandatanganan MoU ini merupakan awal silaturahmi yang kuat antara UII dan Pemko Banda Aceh. “Tawaran kerja sama dari Bu Illiza kami sambut dengan tangan terbuka,” ujarnya.
“Untuk kerja sama tahap awal, kami siap mendukung program Bu Wali untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Parfum Indonesia. Harapan ke depan, lingkup kolaborasi kita bisa lebih luas lagi. Semoga lewat kerja sama ini, keberadaan kami akan semakin bermanfaat bagi masyarakat.”
Usai prosesi penandatanganan MoU, Illiza meluangkan waktu khusus untuk meninjau Laboratorium Riset Atsiri di kampus yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut. Bersama sejumlah pejabat terkait, Illiza melihat dari dekat proses penyulingan aneka bahan baku alami seperti Nilam dan Sereh Wangi hingga menjadi produk parfum