BANDA ACEH – Penanews.co.id — Badan Narkotika Nasional Kota Banda Aceh menyelenggarakan talkshow dengan tema “ Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Faktor Utama Kebebasan Diri Demi Kesuksesan Menuju Generasi Emas 2045”
Acara yang dilangsungkan di Café Black Rose Banda Aceh dengan peserta dari unsur mahasiswa, menampilkan pembicara Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh, Brigjen Pol Drs Marzuki Ali Basyah MM, Psikiater RSJ Aceh dr. Syahrial.SP.KJ dan Teuku Mail Influencer Aceh.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Banda Aceh, Kombes Pol Zahrul Bawadi.H.MM dalam sambutannya menyebutkan, narkotika kini menjadi masalah yang komplek untuk segera di atasi.
Dalam lingkup yang lebih besar, narkotika bisa menjadi strategi yang digunakan untuk melemahkan suatu bangsa dengan merusak pemuda-pemudinya.
“Memperingati hari kemerdekaan republik indonesia ke – 80, emerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah hasil perjuangan para pahlawan bangsa. Namun, perjuangan itu belum usai. Tantangan terbesar kita saat ini adalah adalah ancaman penyalahgunaan narkoba oleh kaum muda yang dapat merusak generasi bangsa,”sebut Kepala BNN Kota Banda Aceh.
“Maka dari itu, tema talkshow kita malam ini Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Faktor Utama Kebebasan Diri demi Kesuksesan Menuju Generasi Emas 2044,.sangat relevan dengan cita-cita besar bangsa kita.
Kita semua menginginkan Generasi Emas 2045—generasi yang cerdas, sehat, dan berdaya saing,” imbuh Kombes Pol Zahrul Bawadi.
“Tapi harapan ini tidak akan tercapai jika generasi kita lemah dan rusak karena narkoba. Maka, pencegahan harus menjadi garda terdepan. Semakin masif upaya pencegahan dilakukan, semakin luas pula pemahaman masyarakat terhadap bahaya narkoba,” lanjut Zahrul Bawadi.
Ketika masyarakat paham, menurutnya, mereka akan semakin enggan untuk mencoba, apalagi membeli narkotika.
Saat ini Program BNN ada Gampong/Desa Bersinar ( Bersih dari Narkoba ) harapannya kedepan dapat berkolaborasi dengan lembaga pendidikan untuk ciptakan Sekolah Bersinar dan Kampus Bersinar sehingga siswa paham tentang bahaya narkoba, hal ini pengimplementasian tentang bahaya narkoba ini melalui kegiatan sosialisasi, workshop dan juga seminar yang dilaksanakan oleh sekolah serta kampus bekerjasama dengan lembaga terkait.
Berdasarkan data yang dihimpun dari tahun 2023 hingga 2024, memang terjadi penurunan jumlah kasus penyalahgunaan narkoba di kota Banda Aceh, namun di sisi lain, angka rehabilitasi meningkat.
“Ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk pulih dan sembuh semakin tinggi. Ini merupakan perkembangan yang positif dan menjadi harapan kita semua agar Banda Aceh bisa menjadi Kota Bersih Narkoba (Bersinar),” jelas Kepala BNNK.
Sementara itu Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh Brigjen Pol Drs Marzuki Ali Basyah MM menyebutkan, dalam memberantas tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja dan kita harus berkolaborasi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum dan juga Masyarakat.
“Kita akan terus melakukan pencegahan ,pemberantasan dan tidak akan pernah berhenti mengingat sekarang semakin banyak narkotika jenis baru ( NPS ) dan pastinya kita terus tetap waspada terhadap makanan dan obat-obatan yang beredar di tengah Masyarakat,”tegas Marzuki Ali Basyah yang dalam waktu dekat ini akan dilantik sebagai Kapolda Aceh.
“Jangan mudah menerima makanan dari orang yang belum kita kenal karena para pengedar melakukan berbagai macam cara sehingga masyarakat jadi pecandu narkotika,
Berdasarkan hasil survey penyalahguna awalnya mengenal Narkotika melalui makanan yang di berikan oleh orang yang tidak di kenal,” pungkasnya.