BANDA ACEH — Penanews.co.id — Suasana haru biru menyelimuti Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, ketika keluarga Fakhri menyambutnya dengan linangan air mata. Warga Aceh Selatan ini baru saja pulang setelah tiga tahun bekerja di Malaysia sebagai sopir truk (lori).
Kedatangan Fakhri pada Jumat (1/8/2025) diwarnai kepedihan. Ia harus menggunakan kursi roda karena kedua kakinya telah diamputasi. Menurut informasi dari grup Komuniti Aceh Malaysia (SABENA) yang diinggah dan dilihat rri.id pada Sabtu (2/8/2025), kecelakaan truk yang dialaminya menjadi penyebab kehilangan kedua kaki tersebut.
Truk yang dikemudikannya mengalami rem blong. Fakhri kemudian melompat keluar. Namun naas, Fakhri terjatuh dan kedua kakinya terlindas ban belakang truk yang terus melaju. Akibatnya, ke dua kakinya hancur terlindas, dan harus dilakukan amputasi.
Dalam keterangannya grup SABENA menyatakan bahwa tragedi kecelakaan yang dialami Fakhri di Malaysia sempat tidak tertangani selama satu bulan. Namun setelah diupayakan bersama dengan Persatuan Aceh Serantau (PAS) dan beberapa pihak lainnya, pengurusan pengobatan, dokumen imigrasi, akhirnya yang bersangkutan dapat dipulangkan ke Aceh.
Balita berumur 2 tahun yang dipulangkan dari Malaysia oleh Grup Komuniti Aceh Malaysia. Balita tersebut diduga ditelantarkan orang tuanya yang juga perantauan Aceh Malaysia. (Foto: Dok.SABENA)
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Grup SABENA Komuniti Aceh Malaysia, juga membawa pulang Balita berusia 2 tahun, jenis kelamin perempuan. Balita malang tersebut diduga ditelantarkan orang tuanya di Malaysia karena persoalan ekonomi.
Kemudian Balita tersebut langsung dijemput keluarganya di Bandara SIM untuk dibawa pulang ke Kabupaten Aceh Timur.
Momen kepulangannya bukan hanya tentang kebahagiaan reunifikasi, tetapi juga mengingatkan betapa berat perjuangan seorang perantau di negeri orang.[]
Sumber rri.id
