JAKARTA — Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, mengecam keras pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang menilai polemik ijazah bukan hal penting untuk dipersoalkan. Rahmad menyebut sikap Luhut sebagai bentuk pembiaran terhadap pembohongan publik yang sangat berbahaya bagi masa depan demokrasi Indonesia.
“Kalau ada pejabat publik yang pakai ijazah palsu, itu bukan sekadar aib — itu pengkhianatan terhadap bangsa dan rakyat!” tegas Rahmad, Senin (28/7/2025). Dalam keterangan tertulisnya diterima Penanews.co.id.
Menurutnya, tak bisa ditoleransi jika seseorang bisa duduk di jabatan strategis tapi berangkat dari kebohongan administratif. Ia menyebut pernyataan Luhut yang seolah menyepelekan pentingnya keaslian ijazah sebagai sikap sembrono dan melecehkan akal sehat publik.
“Pernyataan Luhut sangat memalukan. Kalau pejabat tinggi negara saja tak peduli soal kejujuran administrasi, bagaimana rakyat bisa percaya pada pemerintahan ini?” sambungnya.
Rahmad menegaskan, bangsa ini sedang sakit karena praktik-praktik pembohongan seperti itu dibiarkan dan bahkan dibela.
“Jangan bicara kontribusi kalau pondasi moral dan kejujurannya sudah cacat. Negara ini butuh pemimpin yang bersih sejak awal, bukan yang naik karena manipulasi dokumen!” tutupnya.[]