SOLO — Penanews.co.id — Beberapa orang yang pernah bersekolah bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di SMA didatangkan penyidik Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan yang berujung pada penyitaan Ijazah mereka.
Pemeriksaan ini terkait laporan Jokowi atas tuduhan ijazah palsu yang menyeret namanya. Proses penyidikan digelar di Polresta Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025).
Salah satu yang turut memberikan kesaksian adalah Bambang Surojo, yang dulunya merupakan teman sebangku Jokowi semasa sekolah. Kehadirannya diharapkan dapat membantu penyelidikan lebih lanjut.
Sebelumnya, Jokowi telah melaporkan 12 orang atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik terkait isu ijazah palsu tersebut. Laporan resmi telah diserahkan ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025, dan proses hukumnya masih terus berlanjut hingga kini.
Kasus ini mencuat setelah beredarnya tudingan bahwa ijazah Jokowi tidak sah. Namun, pihak kepolisian masih mendalami kebenaran informasi tersebut dengan memeriksa berbagai saksi, termasuk mantan rekan sekolahnya.
Bambang Surojo memastikan Jokowi adalah teman semasa SMA-nya.
Dalam pengakuannya, Bambang menceritakan soal sejarah SMAN 6 Solo dan SMPP.
Menurutnya, saat itu, ia dan rekan-rekannya lulus sebagai siswa SMAN 6 Solo.
Padahal, awal pendaftaran di SMAN 5 Solo yang lokasinya bersebelahan.
“Jadi pada saat itu kami mendaftar sekolah itu di SMA Negeri 5 Surakarta, itu ada 11 kelas.”
“Kemudian ada pengembangan sekolah, dari kelas 1 satu sampai 1 enam itu menjadi SMA 5.”
“Kelas 1 tujuh sampai kelas 1 sebelas menjadi SMA 6. Dan karena kelas 1 tujuh sampai kelas 1 sebelas masuknya siang, kita menyebutnya SMA 5 siang,” tutur Bambang, Rabu, dikutip dari TribunSolo.com.
Bambang menuturkan bahwa di era mereka, termasuk Jokowi, sistem pendidikan sempat berubah sehingga masa SMA yang seharusnya 3 tahun menjadi 3,5 tahun (7 semester) akibat transisi kurikulum.
“Termasuk juga pergeseran waktu yang menjadi tambah 6 bulan sehingga kami menikmati sekolah itu bukan tiga tahun tapi 3 tahun setengah.”
“Dan saat itu ada bahasa dulu namanya Catur Wulan, setelah ada pergeseran waktu menjadi Semesteran sehingga kami melakukan ulangan itu per semester.”
“Sehingga kami menikmati 7 semester dan kami lulus pada tahun 1980. Lebih tepat lagi di ijazah tertera tanggal 30 April 1980,” terang Bambang.
Selain Bambang Surojo, teman SMA Jokowi yang lain yakni Sigit Hariyanto, juga diperiksa polisi.
Sigit dan rekan lainnya dipanggil pada Selasa (22/7/2025).
Sigit mengaku bersama teman lainnya mendapat surat panggilan dari Polda Metro Jaya.
“Jadi kami berempat semua adalah teman sekolah SMA (Jokowi) pada saat itu sampai lulus,” ungkap Sigit, Rabu, dilansir TribunSolo.com.
“Jadi kemarin itu (Selasa) kami bertiga sudah melaksanakan di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan) jadi statusnya adalah penyidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya,” jelasnya.
Menurutnya, ada 95 pertanyaan yang dilontarkan oleh penyidik.
“Jadi isinya pertanyaan ini semuanya berjumlah 95 yang pada intinya pertanyaan-pertanyaan itu seputar pada saat itu kami semua adalah siswa sekolah SMA 6 atau SMPP, sama itu,” ungkapnya.
“Jadi pertanyaan itu apakah saudara mengenal tentang Pak Jokowi, kami tentunya menjawabnya sangat mengenal karena Pak Jokowi adalah teman kami dan lulus bersama-sama beliau.”
“Kemudian yang lain-lain itu mengenai keberadaan tentang SMA 6. Ya kami karena kami hanya siswa, ya kami hanya sekolah, belajar, menimba ilmu dan sampai selesai atau lulus bersama,” jelas Sigit.
Sigit menambahkan bahwa penyidik Polda Metro Jaya turut menyita ijazahnya beserta tiga orang temannya sebagai bagian dari proses penyidikan lebih lanjut.
“Ijazah juga kemarin itu juga disita oleh penyidik. Ada 5 ijazah sebagai bukti nantinya,” ungkap Sigit.