BANDA ACEH – Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional lewat ajang Global Innovation Sprint 2025 yang diselenggarakan Universitas Airlangga bekerja sama dengan EduHub Inc. Dalam kompetisi yang digelar di Surabaya pada 19–20 Juli 2025, tim USK berhasil meraih Gold Medal dan Favorite Poster Award berkat karya berjudul DeSkin: Smart Skincare Innovation with Smart Prototypes to Increase Awareness and Right Skincare Choices.
Dalam siaran pers Ikatan Mahasiswa Berprestasi (IKANMAS) Fakultas Kedokteran(FK) USK diterima redaksi enanews.co.id, Rabu (23/07/2025) mengatakan DeSkin merupakan aplikasi berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang untuk menjawab kesenjangan kesadaran dan akses perawatan kulit antara laki-laki dan perempuan. Aplikasi ini menekankan pendekatan inklusif dengan misi meningkatkan literasi kesehatan kulit sebagai kebutuhan semua gender, bukan hanya perempuan.
Tim USK terdiri dari lima mahasiswa lintas fakultas dan program internasional, yaitu: Nabila Al Karimah dan Faiz Akbar Husaini dari International Accounting Program (FEB), Salwa Keisha International Medicine Program (FK), Muhammad Naufal dari International Management Program (FEB), serta Naufal Farrel Syafilan** dari Program Studi Informatika (FMIPA).
Salwa Keisha, salah satu anggota tim, juga dikenal aktif sebagai pengurus Ikatan Mahasiswa Berprestasi (IKANMAS) Fakultas Kedokteran USK.
Kolaborasi lintas disiplin ini melahirkan inovasi digital dengan tujuh fitur utama, antara lain analisis kulit real-time (Skin Analyzer), rekomendasi personal berbasis data (Skin Analysis), edukasi (SkinEdu), peta layanan dermatologis (SkinMap), forum komunitas (SkinTalk), pengingat rutinitas perawatan (SkinDaily), dan toko daring produk skincare (SkinMarket).
“Kami ingin menciptakan inovasi yang tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga menyasar aspek literasi kesehatan masyarakat,” ujar Nabila Al Karimah, mewakili tim USK.
“DeSkin kami rancang agar bisa digunakan oleh siapa pun dengan pemahaman yang inklusif.” lanjutnya
Prestasi ini juga mendapat apresiasi dari pimpinan Fakultas Kedokteran USK. “Keterlibatan Salwa Keisha dalam tim ini menunjukkan bahwa mahasiswa FK USK tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, kemampuan kolaboratif, dan jiwa inovatif,” kata Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si , Wakil Dekan III FK USK.
“Kami sangat mendukung pengembangan potensi mahasiswa di ranah yang lebih luas, terlebih dengan pendekatan lintas disiplin seperti ini.” tambahnya
Bersaing dengan 500 Tim
Ajang Global Innovation Sprint merupakan kompetisi business plan berskala internasional yang bertujuan melatih mahasiswa dalam menyusun dan mempresentasikan gagasan bisnis berbasis riset dan teknologi. Tahun ini, kompetisi diikuti oleh sekitar 500 tim dari berbagai perguruan tinggi nasional dan internasional, termasuk Universitas Indonesia, BINUS, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Trisakti, hingga sejumlah kampus luar negeri.
Hanya 13 tim finalis yang lolos ke tahap akhir dan mendapat kesempatan mempresentasikan ide secara langsung di Universitas Airlangga, Surabaya. Tim dari USK menjadi salah satu finalis yang menonjol berkat pendekatan interdisipliner yang mereka bawa.
Etalase Inovasi Mahasiswa Indonesia
Partisipasi dalam ajang ini menjadi momentum strategis bagi mahasiswa untuk menampilkan kemampuan inovatif, literasi teknologi, dan komunikasi bisnis di hadapan juri profesional serta mitra industri.
Lebih dari sekadar kompetisi, Global Innovation Sprint menjadi etalase penting bagi potensi mahasiswa Indonesia dalam menghadirkan solusi nyata berbasis teknologi dan riset yang berdampak luas. Prestasi tim USK memperkuat peran universitas dalam mendorong lahirnya generasi wirausahawan muda yang tangguh, inovatif, dan siap bersaing di panggung global.[]
============
Penulis:
Tim Media dan Berita IKANMAS FK USK