Puluhan Kasus Kebakaran Melanda Kawasan Industri di Daerah Pendudukan Israel, Diduga ini Penyebabnya

banner 120x600

TEHERANPenanews.co.id — Serangkaian kebakaran dan ledakan yang belum dapat dijelaskan telah melanda kawasan industri di wilayah pendudukan Israel sejak dimulainya perang 12 hari lalu, mengindikasikan meningkatnya kerentanan infrastruktur vital rezim tersebut.

Sejumlah laporan dari kantor berita dan pemukim ilegal menyebutkan puluhan kasus kebakaran dan ledakan terjadi di berbagai fasilitas industri, dengan dugaan awal penyebabnya adalah malfungsi peralatan.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Mengutip Mehr News Agency, kejadian ini memicu kecurigaan adanya aksi sabotase yang sengaja ditujukan untuk mengganggu kapasitas produksi entitas Zionis.

Elad Peretz Air Services mengungkapkan bahwa sejumlah besar kebakaran terjadi dalam sistem pendingin udara cerdas mereka yang terpasang di banyak pabrik.

Perusahaan tersebut menyebut pola kejadian ini sangat tidak wajar dan menunjukkan indikasi gangguan yang terkoordinasi.

Laporan ini muncul di tengah meningkatnya sentimen anti-Israel secara global, seiring memasuki tahun kedua perang brutal rezim tersebut di Gaza.

Sementara itu, pada akhir Juni, kelompok siber anti-Zionis bernama CyberIsnaadFront mengklaim bertanggung jawab atas serangan siber besar-besaran terhadap BenSimon Aluminum Industries, sebuah kontraktor yang memiliki hubungan erat dengan militer dan pertahanan Israel.

Menurut kelompok tersebut, operasi ini berhasil melumpuhkan seluruh sistem operasional di fasilitas tersebut serta mengekstrak data rahasia terkait infrastruktur pertahanan, sebelum akhirnya menghancurkan data asli untuk mencegah upaya pemulihan.

Kelompok ini mengidentifikasi BenSimon sebagai pihak kunci dalam perancangan dan pembangunan instalasi militer yang aman, termasuk fasilitas dan infrastruktur bawah tanah yang terkait dengan Unit 8200, divisi intelijen siber rezim tersebut.

Serangan ini merupakan kelanjutan dari fase sebelumnya yang menyasar RAFAEL, produsen senjata utama yang beroperasi di bawah kementerian perang Israel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *