Film “Black Coffee” Syuting di Takengon, Reza Rahadian jadi Petani Kopi Gayo

banner 120x600

TAKENGON – Aktor Reza Rahadian resmi memulai proses syuting film terbarunya berjudul Black Coffee di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Dalam film ini, aktor berusia 38 tahun itu memerankan Onot, seorang petani kopi Gayo yang hidup dengan keterbatasan fisik sebagai tunanetra.

Film yang disutradarai Jeremias Nyangoen ini mengangkat kisah unik tentang pasangan suami-istri tunanetra yang berjuang mewujudkan impian memiliki anak, sambil menghadapi dinamika kehidupan masyarakat Gayo.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

“Ada perspektif menarik dalam film ini, bagaimana pasangan suami istri yang dua-duanya tidak bisa melihat, kemudian bagaimana menjalani kehidupan seperti masyarakat biasa di tengah keterbatasan mereka,” kata Reza Rahadian usai acara Syukuran Film Black Coffee di Hotel Portola Grand Renggali Takengon, Jumat (4/7).

Film ini bercerita tentang bagaimana hubungan suami istri yang berusaha untuk bisa memiliki anak, lengkap dengan hiruk pikuk yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat khususnya di tanah Gayo.

Reza mengaku tertarik bergabung dalam proyek ini setelah melihat rekam jejak Jeremias Nyangoen sebagai sutradara berbakat, termasuk prestasinya meraih Piala Citra dan mewakili Indonesia di Academy Awards.

Saya menyaksikan bagaimana Mas Jeremias meraih piala citranya sebagai director terbaik, filmnya menjadi film terbaik di festival film Indonesia, kemudian menjadi perwakilan film Indonesia untuk Academy Awards, saya tidak mungkin tidak menerima film ini,” ujarnya..

Dalam Black Coffee, Reza akan beradu akting dengan Sha Ine Febriyanti. Proses syuting direncanakan berlangsung selama sebulan di sejumlah lokasi di Dataran Tinggi Gayo, dengan Takengon sebagai lokasi utama. Produksi film ini dimulai pada 5 Juli 2025.

Selain itu, Reza mengaku sangat senang berada di Takengon dan mengagumi keindahan alam dataran tinggi penghasil kopi arabica Gayo tersebut.

“Saya jujur kaget, datang kesini tu, saya belum pernah tahu seperti apa Takengon, Gayo. Saya melihat view seperti ini, saya bilang wah indah banget tempat ini ya,” katanya.

“Saya tiba di sini aja saya bilang waduh ini hotel Portola langsung danau. Dengan view seperti ini gak usah jauh-jauh ke Eropa, kita ke Takengon aja,” ujarnya lagi.

Reza berharap, melalui film ini nantinya dapat turut mengangkat pariwisata daerah khususnya Takengon. Karena, banyak film-film yang mengangkat atau memiliki latar belakang satu daerah tertentu ikut mengangkat pariwisata daerah tersebut.

“Itu tentu benefit yang kemudian kita tuai di akhir. Jadi satu set rumah Onot itu kan adanya di atas gunung ya, di dataran yang lumayan tinggi, itu view nya luar biasa,” demikian Reza Rahadian.[]

Disadur dari Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *