Kibarkan Bendera Israel, Miss Indonesia Asal Papua Pegunungan Didepak

banner 120x600

JAKARTA – Merince Kogoya, finalis Miss Indonesia 2025 asal Papua Pegunungan, harus mengakhiri perjalanannya di ajang tersebut setelah video lama dirinya mengibarkan bendera Israel beredar luas di media sosial. Namun, di tengah kecaman publik, sang peserta bersikeras bahwa aksinya murni bersifat religius, bukan dukungan politik.

Keputusan panitia Miss Indonesia untuk mendiskualifikasi Merince menuai pro dan kontra. Sebagian besar warganet menyetujui langkah tegas tersebut.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Merince Kogoya, yang sebelumnya terpilih sebagai perwakilan Papua Pegunungan, dipulangkan dari karantina setelah jejak digitalnya berupa video pengibaran bendera Israel dua tahun lalu kembali mencuat.

Video tersebut memicu kontroversi, dengan banyak pihak menilainya sebagai bentuk dukungan terhadap Zionisme. Posisinya sebagai finalis kini digantikan oleh Karmen Anastasya dari Papua Pegunungan.

Dalam klarifikasinya melalui Instagram Story, Merince menjelaskan bahwa aksinya bersifat religius, bukan dukungan politik.

“Saya hanya menjalankan kepercayaan saya sebagai pengikut Kristus untuk berdoa memberkati… namun video reels saya dua tahun lalu disebarluaskan dengan berbagai macam pendapat yang tidak benar tentang keyakinan saya,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Papua Pegunungan, tim pendukung, dan keluarganya.

Meski demikian, Merince menyayangkan keputusan panitia yang dinilainya dipengaruhi oleh opini publik pro-Palestina.

“Perjuangan saya 4 bulan hingga berhasil mendapatkan status Finalis Papua Pegunungan dan mengorbankan banyak hal, harus digantikan dengan keputusan karena opini publik yang berbeda,” tulisnya.

Keputusan pencoretan Merince mendapat sambutan positif dari sebagian besar warganet.

“Deserve! dengan dia nganggap genosida yang dilakukan israel ini merupakan konflik agama aja, udah nunjukin dia ga memenuhi bare minimum miss indonesia yang harus memiliki wawasan luas. ga punya moral dan empati, padahal di era sekarang informasi dah banyak, tapi dia milih gitu,” ungkap @writtenby***.

“DESERVED!!! Minimal mikir sih, lu itu finalis Miss Indonesia. Yang bakalan jadi calon Miss World Indonesia. Yang mana Miss World sendiri itu terkenal sama acara charity dan kemanusiaannya—unlike Miss Universe yang lebih ke arah glamour. Ya kali malah jadi genocide enabler,” ujar @YourAwesomeB***.

“Dia sadar gak sih nyampe Israel bakal dianggap sub-human sebagaimana zionis Israel memperlakukan blue collar migran dari afrika? Harusnya punya empati ke Palestina karena sama2 tertindas, ini kok malah dukung penjajah. Kalo masalah agama, di Palestina kan juga ada kristen,” tulis @rezarezarez***.

“Duh gak usah lah ya dia pake narasi pro Israel which means dia gak mencerminkan prohumanity, dari tulisan “Palestina” dan dia ketiknya “Falestina” aja udh ketauan gak layak ngewakilin ke nasional. I mean bahasa Indonesia-nya itu lho benerin dulu..,” singgung @_init***.

“Oke lah kalo lu percaya bahwa israel itu mrupakan a place that you believe in your religion. That’s fine. Tp kalo lu sampe bela negaranya, pemerintahnya, lu sakit sih. Udah puluhan ribu hak hidup rakyat palestina direnggut sm zionis israhell even gereja kristen jg mereka bantai,” @iwki***.

Sumber detikinet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *