Pendidikan Dayah Harus Berkualitas Agar Mampu Bersaing di Tingkat Global.

banner 120x600

BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Dayah Provinsi Aceh, menggelar Rapat Koordinasi dengan thema “Peran Strategis UPTD Dinas Pendidikan Dayah Aceh dalam Mewujudkan Dayah Perbatasan dan Muq Pagar Air yang Berkualitas dan Mandiri”, di Banda Aceh Selasa (24/06/2025).

Dalam pemaparannya, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar menegaskan, lembaga pendidikan dayah harus mampu meningkatkan kualitasnya agar memiliki daya saing di tingkat global. Menurutnya, transformasi dayah tidak boleh berhenti pada aspek tradisional semata, tetapi juga harus merespons dinamika zaman dan kebutuhan santri di era modern.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Tiga isu utama yang menjadi fokus pembahasan dalam kegiatan ini mencerminkan tantangan aktual yang dihadapi oleh lembaga dayah saat ini.

Pertama, terkait dengan menurunnya minat masyarakat untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke pesantren atau dayah. Isu ini menjadi perhatian serius karena berkaitan langsung dengan keberlangsungan lembaga pendidikan Islam tradisional di Aceh. Salah satu solusi yang didorong adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya para pengajar. Tenaga pendidik yang kompeten, profesional, dan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan zaman diyakini dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dayah.

Isu kedua adalah pentingnya peningkatan kemandirian dayah, tidak hanya dari aspek ekonomi dan bisnis, tetapi juga dalam hal kurikulum dan pengembangan keterampilan hidup (life skill) bagi santri. Kemandirian ini menjadi fondasi penting agar dayah tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang sebagai pusat pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat luas.

Isu ketiga yang diangkat adalah, penanganan kekerasan di lingkungan dayah. Dalam menjaga citra baik lembaga dayah, penting untuk memastikan bahwa seluruh bentuk kekerasan, baik fisik maupun psikologis, dapat diminimalisir sedini mungkin. Dinas Pendidikan Dayah Aceh, bersama UPTD, telah melakukan berbagai upaya preventif, salah satunya melalui program Jaksa Masuk Dayah, sebagai langkah edukatif dan represif terhadap potensi kekerasan di lingkungan pendidikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *