BANDA ACEH – Kepala Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Jamaluddin, SH, M.Kn mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) di Rusia terkait resolusi konflik Aceh dan kedekatannya dengan mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf yang kini menjabat sebagai Gubernur Aceh.
“Kita patut mengapresasi terhadap apa yang disampaikan Presiden Prabowo di Rusia terkait penyelesaian konflik Aceh. Presiden Prabowo di hadapan para pemimpin dunia mengakui bagaimana antara beliau dengan Mualem dulu berseberangan dalam perang, kini bisa sejalan dalam damai,” ujar Jamalauddin.
Jamaluddin menilai pernyataan Presiden Prabowo di Rusia tersebut merupakan sinyal baik bagi perdamaian Aceh. Sebagai bentuk komintem dalam pelaksanaan penyelesaian konflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan, dan bermartabat bagi semua pihak dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Idonesia (NKRI).
Apa lagi Presiden Prabowo dalam Forum SPIEF tersebut menegaskan komitennya terkait perdamaian Aceh dengan semangat perdamaian ala Nelson Mandela yang berdamaian dengan mantan musuh. Semangat itu pula yang akan duterapkannya dalam mengisi perdamaian Aceh.
Jamaluddin memuji pidato tersebut sebagai pengakuan penting atas keberhasilan perdamaian Aceh. Ia juga menilai rekonsiliasi yang telah terjalin selama 20 tahun sebagai teladan dunia. Karena itu Jamaluddin mengajak semua pihak, untuk terus merawat dan mengawal perdamaian Aceh yang sudah berusia 20 tahun.
“Saya bangga melihat Mualem memimpin Aceh dengan damai. Apa yang didampaikan Presiden Presiden Prabowo di Rusia juga patut diapresiasi oleh semua pihak karena terus membawa pesan damai Aceh ke panggung internasional,” tambah Jamaluddin.
Selain itu kata Jamaluddin, Aceh kini bisa menjadi laboratorium perdamaian global. Pengalaman Aceh dapat menjadi pelajaran bagi negara-negara lain yang masih dilanda konflik. “Pesan damai ini adalah kebanggaan bagi rakyat Aceh. Muzakir Manaf hadir secara simbolis di forum global ini meskipun raganya berada di Aceh,” tegasnya.[]