SUKA MAKMUE — Suasana haru menyelimuti pertemuan antara Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Muzakir, dan Rusnah (60), seorang janda tua yang hidup sebatang kara di Gampong Uteun Pulo, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya. Air mata tak terbendung ketika Marlina secara tiba-tiba mengajak Rusnah berbelanja kebutuhan sehari-hari di sebuah gerai Indomaret terdekat, Rabu (18/06/2025).
Awalnya, kunjungan Marlina ke rumah Rusnah merupakan bagian dari agenda kerja lapangan dalam rangka pendataan warga miskin yang tidak memiliki rumah layak huni. Meski Rusnah memiliki rumah sederhana berbahan kayu, kondisinya tetap memprihatinkan. Ia tergolong warga miskin, hidup sendiri sejak ditinggal suami, dan kerap dibantu tetangga untuk makan, berobat, dan menjalani hari-harinya.
Marlina datang langsung ke rumah Rusnah setelah mendapat laporan adanya lansia miskin yang hidup sendiri dalam kondisi yang sangat terbatas. Saat Marlina tiba dan mengetuk pintu rumah kecil itu, Rusnah langsung memeluknya erat sambil menangis tersedu. “Baru kali ini istri gubernur datang ke rumah saya,” ucapnya terisak.
Setelah duduk dan berbincang hangat, Marlina kemudian mengajak Rusnah keluar rumah. Dengan penuh kejutan, ia menggandeng tangan wanita renta itu dan memintanya ikut berbelanja kebutuhan hidup di Indomaret. Awalnya Rusnah menolak halus. “Saya tidak punya uang,” katanya pelan, menahan malu. Namun Marlina menenangkan, “Tenang, semuanya saya yang bayarkan. Hari ini khusus untuk Ibu.”
Setibanya di gerai, Rusnah kembali tampak kikuk. Ia ragu untuk memasuki gerai. Marlina sabar membimbingnya. “Ambil saja yang Ibu butuhkan, jangan ragu,” ucap Marlina sambil menuntun Rusnah masuk. Marlina bahkan turut membantu mengisi keranjang belanja. Perlahan Rusnah mulai membuka diri dan memilih kebutuhan dapur yang dibutuhkan.
Sekitar 40 menit berada di dalam toko, tiga keranjang penuh berhasil terisi: beras, telur, minyak goreng, biskuit, sabun mandi, deterjen, susu, perlengkapan kebersihan, dan berbagai kebutuhan harian lainnya. Semuanya ditanggung oleh Marlina pribadi.
Usai berbelanja, Marlina kembali mengantar Rusnah pulang. Sebelum berpisah, ia memeluk Rusnah dan berpesan agar tetap kuat dan menjaga kesehatan. “Kami pamit, semoga ibuk sehat selalu,” ujar Marlina dengan suara hangat.
Kunjungan itu bukan sekadar simbolis, melainkan wujud empati dan keberpihakan Marlina terhadap warga yang benar-benar membutuhkan. []