Kakanwil Kemenag Serap Aspirasi Penyuluh Se Aceh Bersama Dirjen Bimas Islam

banner 120x600

BANDA ACEH — Direktur Penerangan Agama Islam (Dit Penais) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama RI gelar Pembinaan, Evaluasi, dan Serap Aspirasi yang diikuti para Penyuluh Agama Islam (PAI) se Aceh, di aula kanwil, Senin, 16 Juni 2025.

Didampingi Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Penaiszawa) H Zulfikar SAg MAg dan jajaran, serta para Kabid, Kakanwil Azhari jelaskan, bahwa acara serap aspirasi serta evaluasi dalam pembinaan ini, sangat penting bagi pengembangan amal dakwah oleh penyuluh, apalagi dalam kondisi efesiensi penganggaran hari ini. 

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

“Sosok yang terdepan, yang dekat dengan umat yang selesaikan problematika umat ialah penyuluh. Maka jadilah pengayom umat,” ujar Azhari, dalam acara yang difasilitasi tim Subdit Bina Penyuluh Agama Islam Dit Penais Ditjen Bimas Islam. 

Harap Kakanwil, bahwa ajang ini harus benar-benar jadi tempat penyerapan aspirasi agar ke depan, kiprah penyuluh kian maju dan bawa solutif bagi umat. 

“Jadilah pengayom umat, dengan bahasa dan komunikasi yang dipahami umat,” ajak Kakanwil dalam pembukaan yang juga hadir bersama penyuluh (PNS dan PPPK) dan pemateri Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Profadalah Prof Dr Hj Kusmawati Hatta MPd. Hadir juga Dosen Antropologi IAIN Malikussaleh. 

Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam yang diwakili Kasubdit Bina Penyuluh Agama Islam Dr H Jamaluddin M Marky Lc dalam sambutan pembukaan sampaikan bahwa kini perhatian dalam formasi ASN, ada pada formasi penyuluh. 

Ajak Kasubdit Jamaluddin, agar penyuluh bisa menjaga style. Gaya dan khas perlu, agar para penyuluh bisa mendakwahi elemen mana pun dalam komunitas. 

“Penyuluh agama harus bisa sebagaimana guru, ada rombel, bahan ajar, dan silabus serta evaluasi,” ajaknya bertamsil, dari pernyataan Menag sebelumnya. 

Menag juga umpakan, penyuluhlah Menag di desa-desa. 

Nikmatilah jadi penyuluh agama, ajaknya, dibarengi dengan penantian regulasi-regulasi termasuk tentang penjenjangan. 

Ditjen Bimas akui sarana di Aceh memang relatif bagus, maka peran penyuluh harus mengimbangi kebagusan sarana ini. 

Sementara Kasubtim Pengembangan Kepenyuluhan Dit Penais Erlinda Adami laporkan bahwa acara ini diharapkan, selain pembinaan kapasitas penyuluh, juga mengupdate perkembangan kepenyuluhan. 

Selain itu, lapor Erlinda, juga untuk menyerap aspirasi dan mengevaluasi perjalanan kinerja para penyuluh. 

“Peserta 100 orang bersama penyuluh PNS dan penyuluh honorer,” katanya. 

Acara 20 Zulhijjah 1446 H, diisi dengan Pembacaan Kalam Ilahi dan doa bersama Ust Fuzail Zubairy SHI. Lanjut nyanyian Indonesia Raya dan Mars Kemenag bersama panduan Maulinar Intan SE. 

Acara yang pembukaan bersama MC Hj Fajriah Bakri SAg diakhiri pendokumentasian peserta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *