JAKARTA — Markas besar militer Israel (IDF) di pusat Kota Tel Aviv mengalami kerusakan parah setelah Iran melancarkan serangan rudal balistik, Jumat (13/6/2025) malam.
Salah satu rudal Iran berhasil menembus pertahanan udara Israel dan menghantam fasilitas komando utama IDF.
Sasaran serangan adalah kompleks Kirya, pusat komando Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Sejumlah video yang beredar di media sosial dan diverifikasi The New York Times menunjukkan rudal pencegat Israel melesat ke langit sebelum cahaya terang dan ledakan keras mengguncang kawasan itu.
IaJurnalis Fox News, Trey Yingst, yang berada di lokasi melaporkan bahwa bangunan dalam kompleks militer Kiryat terkena serangan.
“Ini adalah Pentagon-nya Israel, Kiryat, dan bangunan di kompleks ini baru saja terkena serangan,” kata Yingst.
“Ada kerusakan signifikan.” lanjutnya.
Yingst menyebutkan bahwa Iran menggunakan sekitar 150 rudal balistik dalam serangan yang tidak hanya menargetkan fasilitas militer, tetapi juga permukiman warga sipil.
“Rudal-rudal balistik ini membuat roket yang ditembakkan dari Gaza tampak seperti mainan,” ujarnya.
Meski belum mengonfirmasi secara langsung mengenai kerusakan di markas IDF, militer Israel merilis rekaman yang memperlihatkan gelombang peluncuran rudal dari Iran selama beberapa jam.
“IDF tidak dapat, dan tidak akan, membiarkan Iran menyerang warga sipil kami,” tulis militer Israel melalui akun X (dulu Twitter).
Tak lama setelah serangan Iran, Israel membalas dengan melancarkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah lokasi di Iran.
Serangan mendadak itu menyasar fasilitas nuklir dan militer, serta para pejabat tinggi militer Iran.
Sedikitnya 20 komandan senior Iran dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, termasuk kepala Garda Revolusi. Sebanyak sembilan ilmuwan nuklir juga disebut menjadi korban, menurut sumber-sumber yang dikutip media internasional.
Media Pemerintah Iran mengonfirmasi bahwa dua jenderal tinggi ikut tewas dalam serangan pada Sabtu pagi, yakni Wakil Kepala Intelijen Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Gholamreza Mehrabi dan Wakil Kepala Operasi Jenderal Mehdi Rabbani.
Keduanya tewas akibat serangan udara terhadap sistem pertahanan udara dan fasilitas nuklir Iran.
Sementara itu, pihak berwenang Israel mengungkapkan, setidaknya tiga warga sipil tewas dalam serangan balasan Iran.
Sebanyak dua korban tewas di Rishon Lezion, kota di sebelah selatan Tel Aviv. Layanan darurat Magen David Adom menyatakan bahwa rudal jatuh di kawasan tersebut pada Sabtu pagi.
Satu korban lainnya, seorang perempuan, tewas akibat terkena pecahan rudal di pinggiran timur kota Ramat Gan, menurut juru bicara kepolisian yang dikutip The New York Times.
Selain itu, sedikitnya 43 orang dilaporkan terluka akibat serangan rudal Iran.
Perang Israel-Iran terjadi di tengah kegagalan perundingan terkait program nuklir Iran. Kegagalan tersebut memicu kekhawatiran Israel bahwa Iran akan semakin dekat untuk memproduksi senjata nuklir.
Sebagai respons atas serangan Israel sebelumnya, Iran meluncurkan ratusan rudal dalam tiga gelombang pada Jumat malam. Pemerintah Teheran menyebut serangan balasan itu sebagai “deklarasi perang.”
Militer Israel menyatakan bahwa upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di sejumlah wilayah, khususnya di lokasi-lokasi tempat rudal Iran berhasil menembus sistem pertahanan udara.[]
Disadur dari Kompas.com