LHOKNGA – Sebanyak 60 Siswa-Siswi Melakukan Latihan perdana Cabang Olah Raga Tarung Derajat di Halaman Madrasah Ibtidaiyah Negeri 29 Aceh Besar, Kamis (22/05/2025).
Olahraga beladiri Tarung Derajat ini, menjadi kegiatan ekstrakurikuler MIN 29 Lhoknga Aceh Besar.
Kepala Madrasah MIN 29 Aceh Besar Ayun Rivani Mengapresiasi antusias siswa dalam mengikuti latihan.
“Kegiatan Ekstrakurikuler Tarung Derajat dapat menjadi salah satu wadah pembinaan olahraga prestasi bagi siswa/i karena telah tersedia event-event mulai dari level Kabupaten/Kota hingga level nasional/PON,” sebut Kepala MIN Lioknga kepada penanews.co.id Kamis (22/05) malam.
Pada tahun 1997, Tarung Derajat telah resmi menjadi anggota KONI Pusat ke 53 dengan kepengurusan bernama PB. KODRAT (Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat). Sejak itu, Tarung Derajat memiliki tempat pada ajang multi event seperti Porkab, Porprov, dan PON. Pada ajang single event Tarung Derajat telah memiliki tempat seperti Kejurkab, Kejurwil, Kejurda, Popda, Pomda, Popnas maupun Pomnas.
“Berbagai event tersebut dapat menjadi peluang dan kesempatan para siswa/i untuk meraih prestasi serta sebagai ajang beraktualisasi diri dan para siswa/i juga dipersiapkan untuk mengikuti Pora di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2026,” sebut Ayun yang juga kini menjabat sebagai Pengurus Koni Aceh Besar.
Pelatih Satlat MIN 29 Aceh Besar, Miftah, yang Atlit PON Aceh 2024 menjelaskan, secara psikologis aktif berlatih beladiri selain membangun ketahanan fisik juga membangun ketahanan mental.
Hal tersebut karena Teknik-teknik di dalam beladiri memiliki tahapan-tahapan tertentu yang harus dilalui dan membutuhkan repetisi dalam berlatih.
“Artinya, dibutuhkan konsistensi dan disiplin dalam berlatih agar memiliki teknik beladiri yang mumpuni. Kompleksitas dinamika berlatih Tarung Derajat tersebut akan membentuk sikap dan perilaku siswa/i menjadi pribadi yang lebih baik atau biasa disebut pribadi mandiri oleh praktisi Tarung Derajat. Sehingga diharapkan dengan berlatih beladiri akan membentuk karakter serta manusia yang berhakekat manusia sesuai prinsip latihan Tarung Derajat yang memanfaatkan senyawa otot, otak, dan nurani secara realistis dan rasional,”jelas Miftah.[]