SABANG – Menyadari kurangnya literasi membaca di kalangan generasi muda, Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman mengajak pelajar Kota Sabang untuk memperkaya khasanah keilmuan dengan membaca.
“Semakin banyak kita membaca, tentu akan semakin banyak hal baru yang kita dapatkan, sehingga menjadi pembelajaran yang akan memperkaya khasanah pikir kita semua. Ini yang mungkin terlupakan, Kita menanggap seolah-olah apa yang sudah kita lakukan, baik di sekolah maupun di luar sekolah selama ini sudah cukup,” kata Andri Nourman.
Hal itu disampaikan Pj Wali Kota Sabang ketika membuka kegiatan bedah buku berjudul “Hikayat Sabang dari Masa Lamuri Hingga Pelabuhan Bebas” karya Antoni Abdul Fattah. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Layanan Perpustakaan Kota Sabang, Kamis (22/05).
Antoni Abdul Fattah sendiri merupakan putra kelahiran Sabang, yang merupakan seorang tenaga kependidikan di MIN Sabang, sekaligus anggota Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Sabang.
Mengulas isi buku Hikayat Sabang, di dalamnya dijelaskan terkait kiprah Sabang pada masa Hindia Belanda melalui pelabuhan bebas dan stasiun batu baranya yang sangat terkenal, termasuk peranan Sabang di masa lalu sebagai salah satu pusat perdagangan. Sabang memainkan peran penting bagi perekonomian dan menjaga kedaulatan nusantara, sejak Kerajaan Lamuri hingga kesultanan Aceh Darussalam.
Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota Sabang atas nama Pemerintah Kota Sabang, turut menyampaikan terima kasih kepada saudara Antoni yang telah memberikan sumbangsih pikirannya ke beberapa judul buku, yang dengannya akan memperkaya koleksi perpustakaan Kota Sabang.
“Semoga bedah buku ini memberikan pemahaman bagi kita semua terkait masa gemilang Kota Sabang di masa silam, sekaligus memotivasi dan membangkitkan semangat generasi muda Kota Sabang untuk menjejaki langkah yang sama seperti Antoni,” harap Andri Nourman.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya para generasi muda untuk memanfaatkan perpustakaan daerah yang memiliki koleksi buku mencapai 10.000 eksemplar tersebut, sebagai salah satu tempat favorit dalam menggali pengetahuan dunia.
“Kita tingkatkan lagi frekuensi kunjungan ke pertustakaan Kota Sabang, kita manfaatkan lagi koleksi-koleksi bukunya. Sehingga buku-buku ini tidak saja sebagai pajangan, tapi bisa dibaca oleh semua lapisan masyarakat, dan ilmu yang terdapat di dalamnya bisa dimanfaatkan dengan baik pula,” tambahnya.
Terakhir, Pj Wali Kota Sabang juga berharap karya Antoni tersebut bisa menjadi bahan bacaan bagi para pemandu wisata maupun masyarakat Kota Sabang pada umumnya, agar dapat mereka dapat menceritakan kembali masa gemilang Sabang di masa lampau.[]