BIREUEN – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen menyoroti dugaan praktik jual-beli rumah layak huni bantuan Pemerintah Aceh. Bantuan yang disalurkan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Aceh itu diduga diperjualbelikan di hampir seluruh kecamatan di Bireuen.
Ketua Komisi IV DPRK Bireuen, Hidayatul Siddiq, S.Pd., MM, yang akrab disapa Keuchik Dayat, menegaskan bahwa masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Ia meminta Aparat Penegak Hukum (APH) menindak tegas pelaku dan memproses dugaan pelanggaran tersebut secara hukum.
“Kami meminta kasus ini jangan dibiarkan berlarut-larut, penegak hukum untuk serius menangani kasus ini dan menindak pelaku sesuai aturan,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).
“Saya sering menerima laporan mengenai penyimpangan dalam program bantuan rumah bagi fakir miskin dan kaum dhuafa” lanjut Keuchik Dayat.
Biasanya rakyat miskin hanya diminta menyerahkan data berupa KTP dan KK serta foto gubuk yang ditempatinya. Tapi, saat bantuan turun, rumah tersebut dialihkan ke orang lain, patut diduga bantuan tersebut diperjual-belikan.
Penerima manfaat juga terkadang dari kalangan orang mampu secara perekonomian. Kondisi semacam ini bisa terlihat secara kasat mata.
Dugaan praktik jual-beli rumah bantuan Pemerintah Aceh tersebut termasuk kejahatan kemanusiaan yang harus ditindak tegas.
Kalau begini terus menerus, sampai kapan pun orang miskin sampai beranak cucu tetap tinggal digubuk reyot. Padahal mulai dari tahun 2022 sampai tahun 2024 di Bireuen.
Pemerintah Aceh banyak membangun rumah bantuan layak huni untuk kaum miskin dan duafa, tapi pada kenyataannya justru yang menerima rumah bantuan tersebut sebagian dari kalangan ekonomi mampu.
“APH di Bireuen agar serius membasmi dan bersikap tegas terhadap kasus dugaan praktik jual-beli rumah bantuan Pemerintah Aceh, agar di Bireuen tidak ada lagi oknum oknum preman yang di duga memperjual belikan rumah bantuan supaya rumah bantuan tepat sasaran kepada yang layak menerimanya”, desak Keuchik Dayat sebagai kata pamungkasnya.[]
Sumber beritamerdeka.net