Israel Lancarkan Serangan Udara Besar-besaran ke Lebanon Selatan

banner 120x600

BEIRUT — Israel melancarkan puluhan serangan udara di Lebanon selatan pada hari Kamis (08/05/2025), dalam salah satu pemboman terberatnya di wilayah tersebut sejak gencatan senjata mengakhiri perang tahun lalu dengan Hizbullah yang didukung Iran.

Mengutip Alarabiya.net, Militer Israel mengatakan telah menyerang lokasi infrastruktur Hizbullah di selatan. Tidak ada komentar langsung dari Hizbullah, yang sebelumnya mengatakan telah menarik semua pasukannya dari selatan sesuai dengan gencatan senjata yang ditengahi AS.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya satu orang tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam serangan itu. Asap tebal membubung dari puncak bukit yang terkena serangan di wilayah Nabatieh, sekitar 12 km (8 mil) dari perbatasan.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Israel, yang menimbulkan kerusakan besar pada Hizbullah selama perang tahun lalu, telah melakukan serangan udara di Lebanon selatan secara berkala sejak gencatan senjata, dan juga telah menyerang pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah beberapa kali.

Ketentuan gencatan senjata mengharuskan Hizbullah maupun kelompok bersenjata lainnya tidak memiliki senjata di wilayah dekat perbatasan selatan sungai Litani, yang mengalir ke Mediterania sekitar 20 km (12 mil) di utara perbatasan Israel. Ketentuan itu mengharuskan Israel untuk menarik pasukan dari selatan dan agar tentara Lebanon dikerahkan ke wilayah perbatasan.

Lebanon dan Israel saling menuduh gagal melaksanakan kesepakatan itu sepenuhnya. Israel masih menempatkan pasukan di lima posisi puncak bukit di selatan. Roket telah ditembakkan dari Lebanon ke Israel dua kali, meskipun Hizbullah membantah terlibat.

Pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengatakan kelompok itu tidak memiliki senjata lagi di Lebanon selatan, sesuai dengan ketentuan gencatan senjata.

Pihak berwenang Lebanon telah menahan militan Palestina, termasuk anggota Hamas, yang dituduh menembakkan roket ke Israel dari Lebanon pada dua kesempatan sejak gencatan senjata.

Kedua serangan tersebut memicu serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut.

Israel menewaskan ribuan pejuang Hizbullah dalam perang tersebut, menghancurkan sebagian besar persenjataannya, dan melenyapkan para pemimpin utamanya, termasuk Hassan Nasrallah.

Perang tersebut memuncak setelah Hizbullah melepaskan tembakan di awal perang Gaza, dengan menyatakan solidaritas dengan sekutu Palestina-nya, Hamas.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *