Dukung Forum Purnawirawan Desak Copot Wapres Gibran, Aliansi Ampera Gelar Aksi Damai

banner 120x600

MAGELANG – Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa Magelang Raya (Ampera) menggelar aksi damai di Alun-Alun Timur Kota Magelang. Aksi tersebut menyatakan dukungan terhadap pernyataan sikap Forum Purnawirawan TNI.

Aksi masa ini dilakukan di sisi timur Alun-Alun Magelang. Mereka mengaku tak hanya berasal dari Magelang, namun juga dari daerah lain seperti Ungaran, Salatiga, Temanggung maupun daerah lainnya.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Dalam aksi tersebut mereka mengaku memberikan dukungan terhadap Forum Purnawirawan. Diketahui, Forum Purnawirawan Prajurit TNI membuat 8 tuntutan sebagai pernyataan sikap terhadap kondisi terkini. Surat itu ditandatangani 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.

Selama berlangsung aksi terlihat sejumlah petugas yang melakukan pengaturan arus lalu lintas.

Para masa aksi membentangkan spanduk bertuliskan “Deklarasi Dukungan Pernyataan Sikap Purnawirawan Jenderal TNI & Ulama oleh Ampera”.

Selain itu, massa juga sempat membentangkan spanduk warna putih dengan tulisan ‘Pecat Gibran, TTD Rakyat’.

“Kita sungguh sangat senang dengan langkah para perwira, tokoh, ulama di Jakarta, para jenderal yang telah membuat pernyataan deklarasi 8 butir,” kata Wakil Ketua Ampera, Priyo Waspodo kepada wartawan di Alun-Alun Magelang, Jumat (2/5/2025).

“Teman-teman aktivis Magelang itu merasa pas benar. Suara beliau-beliau adalah suara kami di Magelang. Jadi, aksi ini yang pertama sebagai bentuk support moral, apresiasi kepada beliau supaya terus gigih melanjutkan langkah perjuangan,” sambungnya.

Aksi yang dilakukan oleh Ampera, kata Priyo, sebagai upaya untuk menyosialisasikan 8 tuntutan Forum Purnawirawan itu kepada publik.

“Harapan kami, ini (aksi) juga menginspirasi pejuang-pejuang, patriot-patriot di daerah lain untuk menyusul,” katanya.

Saat ditanya perihal spanduk bertuliskan ‘Pecat Gibran’, kata Priyo, spanduk tersebut di luar sepengetahuan panitia aksi.

“Sejak awal itu (spanduk) tidak masuk agenda. Berarti itu, saya tidak tahu. Entah siapa yang membawa. Jadi di luar tanggung jawab panitia (aksi),” kata dia.

Meski demikian, dia mengaku tahu bahwa spanduk itu dibentangkan saat aksi. Pihaknya juga tidak melarangnya.

“Ya, kita menghormati yang hadir,” pungkasnya.[]

Sumber detikJatemg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *