Miris…Petugas Damkar Dianiaya Saat Bertugas Memadamkan Kebakaran

banner 120x600

DELI SERDANG – Dua petugas pemadam kebakaran (Damkar) mengalami penganiayaan saat bertugas memadamkan kebakaran yang dilakukan oleh sejumlah pria yang diduga sekuriti perusahaan.

Insiden ini terjadi pada petugas Damkar Deli Serdang saat melakukan pemadaman kebakaran di perusahaan PT Harapan Mitra Miling Sejahtera, Kecamatan Tanjung Morawa. Keduanya mendapat pukulan di bagian kepala

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Kepala Bidang Damkar, Dinas Damkar dan Penyelamatan Deli Serdang Anwar Siregar mengatakan peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (19/04/2024). Bagian kepala mendapat pukulan yang paling keras dalam penganiayaan itu.

“Dua orang, kepala (petugas) yang kena paling kuat itu,” kata Anwar Siregar saat dihubungi, Minggu (20/4/2025).

Anwar menuturkan jika anggotanya telah membuat laporan ke Polresta Deli Serdang. Dia berharap pelaku meminta maaf kepada petugas Damkar yang dianiaya.

“Iya (membuat laporan ke polisi), kita berharap mereka ada melakukan permintaan maaf lah,” tutupnya.

Dari foto yang diterima, terlihat kedua petugas Damkar juga mengalami luka di bagian leher, tangan, dan kaki. Mereka pun mendapat perawatan medis usai penganiayaan.

Anwar menjelaskan jika awalnya mereka datang ke lokasi setelah mendapat laporan adanya kebakaran. Begitu petugas tiba di lokasi, mereka melihat adanya sambungan listrik yang masih aktif sehingga belum bisa memadamkan api.

“Begitu nyampe, petugas belum bisa nyiram karena mereka lihat masih ada sambungan listrik yang terpasang,” jelasnya.

Saat petugas meminta kepada para pihak perusahaan untuk mematikan aliran listrik, pihak perusahaan mengaku sudah mematikan dan mendesak agar segera dilakukan pemadaman. Namun saat pemadaman berlangsung, petugas Damkar mengalami korsleting.

“Setelah koordinasi mereka bilang sudah diputus sambungannya dan mereka desak supaya cepat nyiram supaya jangan merambat apinya, tapi ternyata masih ada sambungan listriknya, akhirnya mengakibatkan anggota kita kena kontak listriknya,” ucapnya.

Proses pemadaman pun terhenti karena mengevakuasi petugas yang korsleting. Pihak perusahaan disebut emosi karena panik melihat kobaran api.

“Di situ berhenti lagi untuk evakuasi anggota yang kena korslet itu, jadi mungkin kepanikan mereka melihat kita jadi emosi berlebihan,” ujarnya.

Kedua petugas mengalami penganiayaan saat berada di lokasi pengisian air. Sejumlah pria yang diduga sekuriti disebut melayangkan pukul kepada kedua petugas tersebut.

“Nah itu yang belum tahu pastinya kita, tapi yang jelas pada saat mereka berada di titik pengambilan air itu nggak bisa warga sembarangan masuk, diatur mereka, mungkin pihak sekuriti atau keamanan lah itu (yang melakukan pemukulan),” ungkapnya.[]

Sumber detikSumut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *