BANDA ACEH – Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh), Yudi Noviandi, bersama Tim Publikasi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) BPOM Aceh menghadiri kegiatan Launching Pemberian Makan Bergizi Bersama Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan Anak Balita Gizi Kurang serta Pelayanan Kesehatan Puskesmas Keliling di Gampong, yang digelar serentak oleh Pemerintah Kota Banda Aceh Kamis (17/04/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di Kompleks Masjid Al-Furqan, Gampong Beurawe ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dan balita, serta memperkuat layanan kesehatan dasar langsung di tingkat gampong sebagai upaya nyata percepatan penurunan angka stunting di Kota Banda Aceh.
Acara ini dibuka oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, didampingi jajaran Forkopimda serta lintas sektor terkait seperti Sekretaris Daerah, perwakilan DPRK, Polresta, Kodim, Kejari, Ketua TP-PKK, Bunda PAUD, serta para tokoh masyarakat. Selain itu, turut hadir dan berpartisipasi warga Gampong Beurawe, ibu hamil, ibu dengan balita, serta lansia.
Dalam sambutannya, Illiza menekankan, persoalan stunting masih menjadi tantangan serius di Banda Aceh, meski daerah ini memiliki potensi kekayaan laut dan sumber pangan bergizi yang melimpah.
“Perilaku ini harus diubah menjadi perilaku yang lebih sehat, dengan asupan makanan bergizi dan pola pikir serta kebiasaan yang tepat melalui sosialisasi dan kolaborasi semua pihak agar sukses bersama,” ujarnya.
Wali Kota juga menyebutkan, kegiatan ini dilakukan secara serentak di seluruh gampong di Banda Aceh, dengan skema pemberian makanan bergizi secara berkala berdasarkan tingkat kebutuhan. Ibu hamil KEK akan menerima intervensi gizi selama 120 hari, 471 balita gizi kurang selama 56 hari, 517 balita berat badan kurang selama 28 hari, dan 324 balita dengan berat badan stagnan selama 14 hari.
“Diharapkan makanan bergizi yang diberikan ini mampu meningkatkan status gizi secara signifikan,”imbuhnya.
Kegiatan ini turut diisi dengan edukasi publik dari Ketua Tim Publikasi dan KIE BBPOM di Banda Aceh, Desi Ariyanti Ningsih, yang memaparkan materi tentang pencegahan stunting dan pentingnya keamanan pangan. Ia menjelaskan bahwa pencegahan stunting dapat dimulai sejak dini melalui penerapan 5 Kunci Keamanan Pangan, yaitu menjaga kebersihan pangan, memisahkan pangan mentah dan matang, memasak pangan hingga matang sempurna, menyimpan pangan pada suhu aman, serta menggunakan air dan bahan pangan yang aman. “Momentum 1000 Hari Pertama Kehidupan sangat krusial dalam upaya mencegah stunting,” jelas Desi.
Rangkaian kegiatan launching ini diawali dengan senam pagi bersama warga dan lansia yang turut memeriahkan suasana. Dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis, pelayanan posyandu dan posbindu untuk mendukung deteksi dini masalah kesehatan, serta pelayanan Puskesmas keliling yang menjangkau langsung masyarakat di gampong. Kegiatan ini juga diisi dengan edukasi tentang keamanan pangan dan pencegahan stunting yang disampaikan oleh BPOM Aceh. Di akhir kegiatan, dilakukan pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita sesuai dengan kategori dan durasi yang telah ditetapkan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terjalin sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga lintas sektor, termasuk BPOM Aceh, dalam menciptakan ekosistem sehat dan bergizi sejak dini. Kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan akan menjadi fondasi penting dalam menurunkan angka stunting di Banda Aceh serta mendukung lahirnya generasi masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan tangguh.[]