BANDA ACEH – Konflik internal keluarga pendiri Universitas Abulyatama, Rusli Bintang, semakin mencuat ke ruang publik setelah munculnya spanduk bernada provokatif di sekitar kampus.
Keberadaan spanduk tersebut dilaporkan menimbulkan kegemparan di lingkungan kampus dan masyarakat setempat.
Pasalnya, pihak yang dikecam adalah tokoh tokoh sentral yang berdarah darah dalam perjalanan Universitas Abulyatama sejak masa pembangunan awal hingga pengembangan institusi.
Spanduk bertuliskan “Kami Kecam Istri Durhaka” —- “Kami Lawan Anak Durhaka”, —- “Usir Menantu Durhaka dari Aceh” itu memicu kontroversi, terutama karena yang disasar adalah istri sah Rusli Bintang, anak-anak, serta menantu keluarga yang selama ini dikenal sebagai pilar pendiri dan pengembang universitas tersebut.
Direktur Mataram Institut, Fadliansyah, memahami kecaman publik atas tulisan di spanduk itu. Menurutnya, banyak pihak menilai spanduk itu memperkeruh suasana, bahkan mencerminkan sikap yang tidak pantas terhadap sosok-sosok yang telah berjuang sejak Abulyatama masih dalam fase awal pembangunan.
Menurutnya, istri sah Rusli Bintang bersama anak-anak dan menantu, telah mendedikasikan diri sejak dekade 1980-an, saat kampus dibangun dari nol. Mereka turut mengorbankan waktu, tenaga, dan dana pribadi, demi mewujudkan lembaga pendidikan yang kini dikenal di Aceh dan nasional.
Sebaliknya, tambah dia, pihak yang kini disebut-sebut sebagai istri muda, yang diduga menjadi pemicu konflik, tidak pernah tercatat terlibat dalam proses panjang perjuangan itu. Karena itu, munculnya spanduk bernada tudingan “durhaka” itu sebagai bentuk pembalikan fakta sejarah yang menyakitkan bagi keluarga besar pendiri kampus.
“Ini bukan hanya soal keluarga, ini soal menghormati sejarah perjuangan pendidikan di Aceh. Jangan nodai apa yang sudah dibangun dengan darah dan air mata oleh orang-orang yang benar-benar tulus,” tutur salah satu tokoh masyarakat Aceh yang enggan disebut namanya.
Hingga kini pihak keluarga belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pemasangan spanduk itu. Meski begitu mahasiswa dan karyawan kampus mulai menyatakan penolakan terhadap segala bentuk upaya adu domba dan intimidasi yang mencederai nilai-nilai pendidikan dan kebersamaan di lingkungan kampus.
Universitas Abulyatama (Unaya) merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang terletak di Aceh Besar, yaitu di Jalan Blangbintang Lama No KM RW 5, Lampoh Keude, Kuta Baro.[]
Sumber disway.id