CIREBON — Ribuan pekerja PT Yihong Novatex Indonesia kehilangan pekerjaan setelah perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak. Aksi ini menyusul mogok kerja selama empat hari yang dilakukan karyawan untuk menuntut pengangkatan status menjadi pegawai tetap.
Berdasarkan pantauan di lokasi pabrik, Kamis (7/12), aktivitas produksi di perusahaan bidang sablon sepatu tersebut terhenti total. Gerbang utama tertutup rapat, dengan hanya beberapa petugas keamanan yang terlihat berjaga. Suasana kawasan industri itu pun tampak lengang.
Sumriah, salah satu mantan pekerja, menyatakan bahwa aksi mogok sebelumnya tidak ditujukan untuk menghentikan operasional pabrik. Tujuan utama kami hanya menuntut kepastian status sebagai karyawan tetap.
Namun, aksi tersebut diduga disusupi oleh oknum preman yang memanfaatkan situasi.
“Kami tidak pernah minta pabrik ditutup. Kami hanya ingin status kami jadi karyawan tetap, tetapi tiba-tiba muncul orang-orang yang memprovokasi agar pabrik ditutup karena katanya tidak merekrut pekerja dari warga sekitar,” ujarnya terkait PHK PT Yihong.
Ia menambahkan, kini para pekerja menjadi korban dari aksi yang tak mereka kehendaki.
“Saya juga tidak tahu masalah sebenarnya. Kalau pabrik ditutup, saya mau kerja di mana lagi? Ini ulah preman-preman, kami yang jadi korban,” keluhnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Yihong Novatex Indonesia terkait penutupan pabrik dan PHK terhadap ribuan pekerja tersebut.[]
Sumber beritasatu.com