Masyarakat Jepang Berbondong-bondong Masuk Islam

banner 120x600

BANDA ACEH — Sebanyak 15 warga Jepang resmi memeluk Islam pada Januari 2025 melalui proses syahadat yang dipandu penceramah Muslim, Sugimoto Sensei.Saat ini masyarakat Jepang berbondong-bondong memeluk agama Islam alias menjadi mualaf.

Angka ini menunjukkan tren peningkatan konversi agama di Negeri Sakura, dengan rata-rata satu orang masuk Islam setiap dua hari. Data ini diungkapkan oleh Cinta Quran Foundation dalam siaran persnya hari ini.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Menurut lembaga tersebut, gelombang mualaf ini tidak lepas dari upaya intensif para dai dan komunitas Islam lokal dalam menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an.

“Para dai dan komunitas Islam di sana bekerja keras untuk terus mensyiarkan Islam, memastikan bahwa cahaya Al-Qur’an semakin bersinar di Negeri Sakura,” kata  Cinta Quran Foundation melalui siaran persnya, Jumat 21 Maret 2025.

Fenomena ini menarik perhatian publik di tengah tingginya angka masalah sosial Jepang, seperti bunuh diri, karoshi (kematian akibat kerja berlebihan), dan lonely death (kematian dalam kesendirian). Data pemerintah tahun 2024 menunjukkan, 25.000 jiwa meninggal karena bunuh diri, sementara kasus karoshi dan isolasi sosial terus meningkat seiring tekanan ekonomi dan budaya kerja ketat.

Di tengah problematika ini, Islam hadir sebagai solusi yang menjanjikan, menawarkan ketenangan jiwa dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang kehidupan dan akhirat.

Konsep tauhid menarik perhatian masyarakat Jepang yang sebelumnya asing dengan kehidupan abadi pasca kematian. 

Dengan budaya membaca yang kuat, kebutuhan akan Al-Qur’an terjemahan Jepang menjadi semakin penting sebagai sumber utama untuk memahami Islam secara langsung dari wahyu-Nya.

Cinta Quran Foundation, melalui dua program utamanya di Jepang, yakni Wakaf Masjid As-Sholihin dan Wakaf Terjemahan Al-Qur’an Jepang, terus berupaya memenuhi kebutuhan dakwah di negeri ini.

Saat ini pembangunan Masjid As-Sholihin akan dimulai pada 1 April 2025. Harapannya bangunan sudah bisa digunakan pada Februari 2026 dengan penyelesaian akhir ditargetkan selesai 31 Maret 2026. 

Masjid As-Sholihin diharapkan menjadi pusat ibadah dan pembelajaran Islam bagi para mualaf serta masyarakat muslim di Jepang.

Selain pembangunan masjid, program Wakaf Al-Qur’an terjemahan Jepang juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. 

Pada batch ke-5, yang berlangsung dari Oktober 2024 hingga Januari 2025, sebanyak 1.000 mushaf telah berhasil didistribusikan ke berbagai wilayah di Jepang, termasuk Tokyo, Toyama, Chiba, Aichi, dan Kochi.

Al-Qur’an terjemahan Jepang ini disalurkan ke berbagai komunitas muslim, baik secara personal maupun melalui masjid-masjid yang ada di Jepang. 

Mushaf ini menjadi sarana utama bagi para mualaf untuk mempelajari Islam lebih dalam serta memperkuat akidah mereka. [RMOL.id]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *