Duh Ormas ini Larang Pendirian Posko Mudik, Menhub Desak Pemda-Polri Bertindak

banner 120x600

JAKARTA – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi buka suara atas sebuah video yang beredar di platform X mempertontonkan sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) menghalangi pembangunan posko mudik Lebaran 2025 di wilayah Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Menurut informasi, posko tersebut rencananya didirikan di area tanah milik negara.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Dudy menegaskan bahwa posko mudik yang diinisiasi pemerintah harus dilindungi dari gangguan pihak manapun.

Ia menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) Bekasi dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) guna mengambil langkah tegas atas setiap gangguan di lingkungan masyarakat.

“Nanti kami akan minta kepada pemerintah, Cikarang ya, berarti Bekasi ya, nanti kami akan coba koordinasikan melalui Polri maupun Pemda Bekasi, bagaimana penanganannya terhadap ormas-ormas yang melarang pendirian posko, apalagi posko yang memang didirikan oleh pemerintah,” kata Dudy di Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama arus mudik Lebaran, sekaligus menegaskan bahwa penggunaan aset negara harus sesuai peraturan yang berlaku.

Dudy menegaskan, pendirian posko mudik tidak lain untuk masyarakat. Posko ini berguna untuk memastikan kelancaran dan keselamatan mudik Lebaran.

“Kami menyerahkan kepada pihak Polri maupun Pemda, pemerintah daerah setempat, karena posko tersebut kan untuk kepentingan masyarakat juga, untuk melayani masyarakat dalam melalukan mudik,” tutupnya.

Sebagai informasi, berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, tercatat sebanyak 52% dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 146,48 juta jiwa akan melakukan pergerakan pada periode libur Lebaran.

Di Pulau Jawa sendiri, pergerakan diprediksi sebanyak 51,3% atau sebanyak 81,5 juta orang dengan mayoritas penduduk berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Survei BKT mencatat peningkatan volume kendaraan yang keluar dari Jakarta akan meningkat hingga 60% pada puncak arus mudik.[]

Sumber detikFinance

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *