TANGERANG — Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin bin Sanip, kini tengah menjadi perhatian publik setelah menolak perintah Presiden Prabowo Subianto terkait pembongkaran pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten.
diduga memiliki sejumlah aset mewah. Selain dikenal dengan sikap berani menantang kebijakan pemerintah.
Arsin merupakan sosok kades tajir ia kaya raya, Selain dikenal dengan sikap berani menantang kebijakan pemerintah, Arsin juga dikabarkan garasinya terisi kendaraan mewah, seperti mobil Pajero, Fortuner, dan Jeep Wrangler Rubicon.
Arsin, diketahui telah menjabat sebagai Kepala Desa Kohod sejak 2021.
Keberadaan kendaraan-kendaraan mewah ini semakin memicu spekulasi tentang kekayaan yang dimilikinya.
Sosok Arsin kini semakin menjadi bahan pembicaraan, terutama setelah informasi terkait kekayaan pribadinya tersebar di media.
Warganet mulai mengulik latar belakangnya, dan berbagai dugaan mengenai statusnya sebagai seorang kades kaya raya mulai mencuat ke permukaan.
Melansir dari TribunJatim.com, Arsin dikabarkan memiliki beberapa barang mewah.
Ia juga memiliki kendaraan mahal, digarasinya terpakir mobil jenis Pajero, Fortuner, dan Jeep Wrangler Rubicon
Informasi ini pertama kali diungkap oleh pemilik akun X (dulu Twitter) bernama bungmadin.
Akun tersebut juga menyoroti hajatan besar yang digelar Arsin.
Pasalnya, hajatan tersebut digelar selama tiga hari tiga malam.
Arsin juga mengundang grup dangdut Family Group pada Mei 2024, lalu.
Unggahan tersebut menarik perhatian publik dengan jumlah tayangan mencapai 13 juta kali dan dibagikan sebanyak 32 ribu kali.
Penjelasan Kuasa Hukum
Kuasa hukum Arsin, Yuniar, buka suara soal kepemilihan kendaraan mewah Kades Kohod.
Ia menjelaskan bahwa kliennya sudah memiliki kendaraan pribadi tersebut sebelum menjabat sebagai kepala desa.
Yuniar menekankan bahwa klaim mengenai kekayaan Arsin perlu dilihat dari konteks yang lebih luas.
Sementara publik membaca peristiwa pagar laut Tangerang ini menjadi hal yang serius untuk ditangan.
Publik khawatir, polemik ini akan banyak merugikan warga sekitar.
Terutama jika terdapat pelanggaran hukum terkait kepemilikan sertifikat tanah di wilayah tersebut, termasuk juga dugaan adanya tindak korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Sehingga, publik pun penasaran siapa sossok di balik pembangunan pagar laut ini.
Masyarakat kini menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai kasus ini dan klarifikasi dari pihak terkait.[]