Kemenag Bentuk Direktorat Jenderal Pesantren

banner 120x600

JAKARTA — Kementerian Agama tengah menyiapkan naskah akademik untuk mengusulkan peningkatan status Direktorat Pesantren menjadi Direktorat Jenderal Pesantren.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i pada webinar yang digelar Universitas Insan Cita Indonesia. Webinar ini memgangkat tema “Digitalisasi Pesantren: Upaya Mewujudkan Ekosistem Pesantren untuk Kemandirian SDM Unggul”.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

“Kami sedang menyiapkan naskah akademik untuk pengajuan peningkatan status Direktorat Pesantren menjadi eselon I, yaitu Direktorat Jenderal Pesantren. Ini untuk mendukung cita-cita yang diamanatkan oleh Undang-Undang Pesantren, yaitu kemandirian pesantren,” ujar Romo Muhammad Syafi’i, di Jakarta, dilansir laman resmi Kemenag RI, Kamis (9/1/2025).

“Pesantren telah banyak, bahkan sebelum zaman kemerdekaan telah bersama-sama berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan bangsa. Kita pasti ingat Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945 yang memberikan spirit yang sangat menentukan pergerakan rakyat Indonesia ketika penjajah ingin kembali menguasai Indonesia yang baru berdikari,” ujar sosok yang akrab disapa Romo ini.

Dikatakannya, rencana ini juga sejalan dengan perhatian Presiden Prabowo terhadap pesantren. “Presiden Prabowo, seperti kita ketahui sangat memberikan perhatian yang luar biasa terhadap dunia pendidikan, tak terkecuali pesantren. Selain adaptif, Presiden juga menginginkan pesantren menjadi lebih baik. Salah satu upayanya adalah meningkatkan status Direktorat menjadi Direktorat Jenderal (Ditjen) dan juga membuka prodi baru, Manajemen Pesantren,” ungkap Romo

Lebih lanjut, Wakil Menteri Agama menyebut peningkatan status ini akan berdampak signifikan terhadap infrastruktur pesantren. “Melalui peningkatan status Direktorat Pesantren menjadi Ditjen Pesantren agar alokasi dana infrastruktur pesantren, Sumber Daya Manusia juga dapat meningkat,” katanya.

Selain itu, langkah ini diiringi dengan penguatan kurikulum di perguruan tinggi keagamaan. “Kementerian Agama juga sedang menyiapkan peraturan agar perguruan tinggi keagamaan Islam, negeri maupun swasta membuka prodi baru manajemen pesantren,” ungkap Romo

Romo menekankan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan rencana ini. “Saya kira itu langkah-langkah strategis yang sudah kita upayakan untuk realisasi dalam waktu yang dekat ini,” pungkasnya.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *