Haul ke-388 Tahun Sultan Iskandar Muda dan 20 Tahun Kebangkitan Aceh: Refleksi dan Harapan

banner 120x600

BANDA ACEH – Haul ke-388 Sultan Iskandar Muda, yang juga memperingati 20 Tahun Kebangkitan Aceh Pasca Tsunami menjadi momen refleksi sekaligus harapan

Acara ini tidak hanya sebagai seremonial belaka, melainkan juga sebagai penghormatan terhadap sejarah dan upaya membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

Ketua Panitia, Iskandar, menjelaskan bahwa kegiatan Haul Iskandar Muda telah dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya sejak 2012.

“Kegiatan Haul Iskandar Muda merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh para komunitas yang peduli terhadap sejarah Aceh. Pada peringatan kali ini, kita juga memperingati 20 tahun kebangkitan Aceh pasca Tsunami yang dilaksanakan oleh Satgas Percepatan Pembangunan Aceh,” ujarnya.

Sultan Iskandar Muda adalah simbol kejayaan Aceh pada abad ke-16, ketika Kerajaan Aceh Darussalam mencapai puncak kegemilangan. Di bawah kepemimpinannya, Aceh tidak hanya menjadi pusat peradaban Islam di Asia Tenggara, tetapi juga memiliki wilayah yang luas, mencakup Aceh, Sumatra bagian Timur, Siak, hingga Semenanjung Malaysia.

Iskandar menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenang perjalanan sejarah Kerajaan Aceh yang mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.

“Selain itu Kerajaan Aceh juga dikenal sebagai Pusat Peradaban Islam di Asia Tenggara, tentu hal ini kita harapkan menjadi spirit generasi dan pemimpin sekarang untuk membawa Aceh kearah kemajuan dan kesejahteraan ke depan,” ucapnya.

Peringatan Haul Ke-388 Sultan Iskandar Muda juga menjadi momentum penting untuk menanamkan kesadaran pada masyarakat Aceh agar tidak melupakan sejarah.

Sejarah, menurut Iskandar, adalah fondasi yang sangat penting untuk maju ke masa depan yang lebih baik. Ia menekankan bahwa sejarah mencatat perjalanan dan peradaban suatu bangsa.

“Oleh karena itu, generasi muda di Aceh harus tahu sejarah, karena sejarah itu menunjukkan identitas diri kita, identitas bangsa kita. Kalau kita melupakan sejarah, terutama sejarah masa suram, tidak mustahil sejarah itu akan muncul kembali dengan versi dan bentuk yang lain,” ucap Iskandar.

Selain itu, tahun ini juga menandai dua dekade pasca bencana tsunami yang mengguncang Aceh pada 26 Desember 2004. Tragedi yang merenggut ribuan nyawa dan meluluhlantakkan wilayah tersebut telah menjadi saksi ketangguhan dan semangat juang masyarakat Aceh.

“Saat inilah pasca 20 tahun Tsunami, mari kita bangkit dan berkolaborasi untuk membangun Aceh yang maju dan sejahtera demi anak cucu kita,” tambah Iskandar.

Adapun acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk, antara lain Sekjen MUNA Banda Aceh Tgk. Isramudi, Tuha Peet MUNA Banda Aceh Tgk. Muktaruddin, Ketua DPRK Banda Aceh Irwansyah, Penerus Kesultanan Daya Sultan Saifullah Alaidin Riayat Syah, Rektor Universitas Ubudiyah Prof. Adjunct Mariati.

Baca artikel CNN Indonesia “Refleksi 388 Tahun Sultan Iskandar Muda dan 20 Tahun Aceh Bangkit” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20241230215441-25-1182437/refleksi-388-tahun-sultan-iskandar-muda-dan-20-tahun-aceh-bangkit.ownload Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *