JAKARTA — Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie, mengungkapkan bahwa dokumen rahasia milik Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang ia amankan dan notariskan di Rusia berpotensi menjadi bom waktu.
Dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, Connie mengungkapkan bahwa dokumen tersebut dititipkan kepadanya oleh Hasto saat mereka bertemu di Jakarta sebelum Hasto ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Jadi pada saat saya pulang ke Indonesia saya dititipi beberapa dokumen penting dan sudah saya amankan dan saya sudah notariskan di Rusia ini. Ya bisa saja itu jadi bom waktu, kita lihat saja,” kata Connie dikutip CNN Indonesia Kamis (25/12/2024).
Meski tidak mengungkap secara spesifik isi dari dokumen tersebut, Connie menyoroti sejumlah kasus besar yang kini mandek di KPK.
Ia juga mengkritik penetapan Hasto sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku, yang menurutnya terkesan janggal, terutama karena diumumkan bersamaan dengan perayaan malam Natal.
“Anyway, kalau memang Mas Hasto ditersangkakan pada malam Natal, saya sih cuma berharap satu saja. Banyak kasus besar, kakak beradik itu, anaknya si itu, katanya pencucian uang itu kan ada KPK tahun 2021 atau 2022?” tambah Connie.
“Terus Pak Airlangga Hartarto, terus siapa Moeis-Moeis itu Sandra Dewi yang menjadi mengulik kemarahan masyarakat wah banyak banget korupsinya Rp300 triliun (vonis) cuma 6 tahun. Aduh please deh, banyak ya aku enggak urusin kasus korupsi,” imbuhnya.
Connie merupakan salah satu orang yang dekat dengan Hasto. Dia juga sempat menemani saat Hasto bicara soal kabar dirinya akan menjadi tersangka KPK di podcast Akbar Faizal Uncensored jauh sebelum kabar itu resmi diumumkan.
Menurut dia, Hasto telah belajar dari buku catatan partainya yang dirampas saat menjalani pemeriksaan di KPK sebelum ia belakangan menjadi tersangka.
“Terakhir tentang Mas Hasto, enggak tahu ya, belajar pengalaman dari Pak Kusnadi, yang tiba-tiba direbut apa HP atau buku catatan PDIP atau apa pun, saya cuma kasih tahu saja, sebagai sahabatnya pada saat saya pulang ke Jakarta banyak dokumen penting sudah saya amankan,” katanya.[]