BANDA ACEH – Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh), Yudi Noviandi, menerima penghargaan bergengsi dari Atsiri Research Center (ARC) Pusat Unggulan Iptek (PUI) Perguruan Tinggi Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) dalam acara ARC Awards 2024.M, Senin (23/12/2024) di Event Hall AAC Prof. Dr. Dayan Dawood USK, Darussalam, Banda Aceh.
Anugerah ini merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi instansi tersebut dalam pengembangan industri nilam di Aceh.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Cristie; Rektor USK, Marwan; Ketua ARC USK, Syaifullah Muhammad; serta tokoh-tokoh penting lainnya, termasuk akademisi, pelaku industri, pelajar, dan masyarakat Aceh.
Kegiatan ini menjadi bagian dari perayaan Milad ARC-PUIPT Nilam USK ke-8 yang mengusung tema “From Local to Global: Innovating Indonesian Essential Oil to the World.”
Dalam sambutannya, Rektor USK, Prof. Marwan, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung pengembangan riset minyak nilam di Aceh. “Lewat kerja sama dan kolaborasi yang solid, kita mampu menjadikan ARC sebagai salah satu pusat riset dengan segudang penghargaan, baik untuk kami maupun masyarakat Aceh,” ujar Marwan.
Ketua ARC USK, Syaifullah Muhammad, turut berbagi cerita mengenai perjalanan ARC sejak awal berdiri hingga mencapai posisinya saat ini.
“Dulu hanya empat kabupaten yang bersedia menanam nilam, sekarang sudah berkembang menjadi 16 kabupaten. Semoga jumlah ini terus bertambah sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani nilam hingga pelosok Nanggroe Aceh,” jelas Syaifullah.
Beragam kegiatan menarik turut memeriahkan acara ini, seperti penampilan seni akustik bertajuk “Nilam Wangiku”, peluncuran novel “Mewanginya Sang Nilam”, dan peluncuran produk terbaru ARC hasil kolaborasi dengan pelaku industri di Aceh. Acara ini ditutup dengan sambutan dari Wakil Menteri Diktisaintek, Stella Cristie, yang mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ARC.
“ARC USK telah memberikan kontribusi luar biasa, baik untuk Indonesia maupun dunia. Kami di Diktisaintek siap menjadi jembatan bagi ARC untuk memperluas kerja sama dengan pelaku industri lainnya, baik lokal maupun global,” ujar Stella menutup acara.
Acara ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi ARC sebagai pusat riset unggulan, tetapi juga mampu mendorong pengembangan industri nilam Aceh hingga ke kancah internasional. Dengan kolaborasi yang terus diperluas, ARC diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pusat riset lain di Indonesia untuk mengembangkan produk berbasis inovasi lokal yang mampu bersaing secara global.