TAPATUAN — Kapal motor diduga mengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan terombang-ambing di kawasan perairan Kabupaten Aceh Selatan. Diperkirakan jumlahnya sekitat 150 orang, terdiri dari anak-anak, wanita dan pria dewasa hingga kini masih berada sekitar 4 mil atau lebih kurang 5,6 kilometer dari garis pantai Kabupaten Aceh Selatan. Sabtu (19/10/2024).
Panglima Laot Aceh Selatan Miftach Tjut Adek bersama pemangku kepentingan terkait telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan dan minuman kepada etnis Rohingya tersebut.
Panglima Laot Aceh Selatan bersama aparat hukum dan DKP kabupaten sudah meninjau dan memberi bantuan kepada pengungsi Rohingya yang sedang berlayar.
“Mereka tidak ditarik, hanya diberi bantuan saja, dan masih ada mayat di atas kapal itu,” kata Miftach.
Kapal yang ditumpangi imigran etnis Rohingya itu diduga milik warga lokal dari Kecamatan Labuhan Haji Barat, kabupaten setempat.
“Pemilik lama berinisial Md asal Kecamatan Meukek, dibeli oleh Ih asal Labuhan Haji Barat”, kata Miftach.
Kapal tersebut, sambungnya, dibeli oleh LH dari Md sekitar 20 hari yang lalu, untuk nama kapal motor nelayan itu sendiri Bintang Rezeki
“Dibeli 20 hari yang lalu, nama bot Bintang Rezeki,” ujarnya.
Miftach belum dapat menjelaskan lebih rinci terkait kapal motor tersebut, karena saat dilihat kapal itu tidak ada ABK atau pukatnya. Masih dalam kajian pihak berwenang.[]